Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Indramayu Saksikan Semburan Gas Liar di Tengah Sawah: Awalnya Ada Bunyi Ledakan

Kompas.com - 04/11/2020, 15:57 WIB
Kontributor Majalengka, Mohamad Umar Alwi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Semburan gas liar muncul di Indramayu, Jawa Barat, tepatnya di Blok Cilumbu, Desa Padegangan, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu. Gas tersebut muncul, di tengah sawah dan hebohkan masyarakat sekitar.

Kepada Kompas.com, warga setempat, Sulkhin Nurdin (27), mengungkapkan gas tersebut keluar dibarengi bunyi ledakan. Setelah ledakan terdengar warga, kata Sulkhin, lalu air bercampur lumpur keluar menyertai kemunculan gas itu.

"Awalnya bunyi ledakan dulu. Lalu setelahnya keluar air dan lumpur. Tapi sekarang semburannya tidak setinggi dulu. Awal-awal kemunculan tinggi dan warga tidak berani mendekat untuk melihat," kata Sulkhin, ketika berbincang, Rabu (4/11/2020).

Baca juga: Derita Nelayan Kecil Indramayu, Sering Ditangkap gegara Tak Tahu Langgar UU Perikanan

Sumur minyak zaman kolonial Belanda

Dirinya menjelaskan, gas liar tersebut muncul pada Selasa (27/11/2020) sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu ada warga melihat karena sedang menggarap sawah. Lokasi kemunculan gas tersebut dijelaskannya sumur minyak masa kolonial Belanda.

"Itu zaman Belanda. Sejak kecil saya melihat lokasi tersebut tapi tidak pernah beroperasi. Selepas pulang sekolah dulu saya juga sering main di situ, dan memang tidak beroperasi. Tidak ada tanda siapa pemilik atau pengelolanya sampai sekarang," kata Sulkhin.

Ia menceritakan, sekitar wilayah lokasi, tanah tersebut berbau menyengat. Jika dikorek tanah tersebut keluar percikan api kecil. Warga juga sudah mengetahui keadaan tersebut tetapi dianggap biasa karena tidak membahayakan.

"Saya juga sering ke situ waktu kecil. Saat pulang sekolah saya kesitu bawa boled (ubi) dan dibakar di situ. Tidak terjadi apa-apa. Dan memang di bawah tanah ini ada potensi gas atau minyak," ujarnya.

Baca juga: Menyulam Jaring hingga Rendahnya Ekspor, Pahit Manis Nelayan Indramayu

 

Sudah 3 kali terjadi semburan

Mengenai semburan gas liar tersebut, dirinya juga menjelaskan sudah tiga kali semburan tersebut muncul. Diungkapkannya muncul pertama pada 2018, kedua 2019 dan ketiga 2020. Namun menurutnya semburan terparah di tahun 2018.

"Semburan di tahun itu (2018) tinggi sampai rumah warga terdampak. Baunya juga sangat menyengat, dan keluar api dari situ. Air sungai di sekitar lokasi permukaannya juga keluar minyak. Itu yang paling parah. Tapi semburan yang ini tidak begitu," tuturnya.

Baca juga: Lokasi Bekas Semburan Lumpur di Blora Jadi Ajang Swafoto, Ini Kata Polisi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com