Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Nakes Positif Covid-19, Satu Puskesmas di Bengkayang Tutup Sementara

Kompas.com - 03/11/2020, 17:18 WIB
Hendra Cipta,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Sebanyak sembilan tenaga kesehatan, termasuk Kepala Puskesmas Teriak, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar) terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Kondisi ini mengakibatkan pelayanan kesehatan puskesmas ditutup sementara waktu.

“Benar. Ada 9 tenaga kesehatan di Puskesmas Teriak positif Covid-19,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Bengkayang, Agustinus C dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/11/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Gubernur Kalbar Minta Pusat Keramaian di Pontianak Tutup Sepekan

Menurut dia, sampai saat ini, tim Satgas Covid-19 Bengkayang akan melakukan tracing dan strelisasi Puskesmas Teriak.

“Tim masih bekerja dan belum diketahui asal usul penyebaran Covid-19 di Puskesmas Teriak,” ujar Agustinus.

Agustinus minta masyarakat tetap berhati-hati, dan tetap mematuhi protokal kesehatan Covid-19.

"Jadi diminta semua masyarakat harus berhati-hati dan untuk sementara Puskesmas Teriak akan dilakukan penutupan pelayanan,” ujar Agustinus.

Baca juga: Angka Kematian akibat Covid-19 di Kalbar Meningkat 4 Kali Lipat

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Kalimantan Barat ( Kalbar) Sutarmidji menyebut, Kota Pontianak telah masuk zona merah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Sampai saat ini, sedikitnya 529 orang terinfeksi virus corona di Kota Pontianak.

Sebanyak 337 pasien dinyatakan sembuh dan 16 orang meninggal dunia.

Kemudian ada 137 pasien masih dalam perawatan dan karantina.

Sutarmidji menjelaskan, secara keseluruhan, angka kematian akibat virus ini meningkat empat kali lipat.

“Dari 22 kasus kematian di Kalbar, 16 orang dari Pontianak. Untuk kasus di Kalbar meningkat tiga kali lipat dan angkat kematian meningkat empat kali lipat,” kata Sutarmidji dalam media sosialnya yang terkonfirmasi, Senin (2/11/2020).

Sebelumnya, ada sekitar 500 orang yang terpapar di Kalbar, kini telah mencapai 1.600 kasus.

“Tapi angka kematian yang meningkat itu harus ditangani,” jelas Sutarmidji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com