Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Muadah, Tak Dapat Bantuan dan Hanya Mengandalkan Satu Pohon Sawo untuk Bertahan Hidup

Kompas.com - 03/11/2020, 11:31 WIB
Setyo Puji

Editor

Bantuan sebesar Rp 200.000 per KK itu diberikan selama tiga bulan.

Melalui program itu, diharapkan dapat membantu warga kurang mampu yang terdampak Covid-19.

"Sekarang tahap tiga sebagian sudah dicairkan," kata dia.

Baca juga: Kisah Pilu 2 Gadis ABG di Serang, Diperkosa 7 Pemuda dan Harus Jalan Kaki 10 Km demi Cari Bantuan

Namun demikian, pihaknya mengaku dari target sasaran 55.400 KK itu dari data yang masuk hanya 44.929 KK.

Pada tahap kedua dan ketiga juga mengalami penyusutan penerima. Hal itu terjadi sebagai dampak dari adanya penyesuaian data.

"Yaitu selain bagi warga yang menerima ganda dari bantuan pemerintah lainnya yang dicoret, pencoretan juga dilakukan kepada warga yang data di KK atau NIK yang salah," kata dia.

Adapun terkait pencoretan data dari Muadah, menurutnya diduga karena dampak dari penyesuaian tersebut.

Tapi untuk memastikannya, pihaknya mengaku akan kembali melakukan pengecekan ulang.

"Kami akan cek data ini, dan kami akan upayakan agar (Muadah) bisa menerima bantuan dari program lainnya. Ini karena bansos Covid-19 APBD sudah selesai," jelasnya.

Penulis : Kontributor Tegal, Tresno Setiadi | Editor : Khairina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com