Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Hektar Tanah di Kebumen Bergerak dan Ambles hingga 20 Meter, Warga Mengungsi

Kompas.com - 03/11/2020, 10:03 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

KEBUMEN, KOMPAS.com - Fenomena tanah bergerak terjadi di Dusun Pesimpar RT 5, RW 04, Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Akibatnya delapan kepala keluarga (KK) yang menempati rumah di atas lahan tersebut harus direlokasi.

Kepala Desa Grenggeng Eri Listiawan mengungkapkan, fenomena tersebut terjadi sejak Senin (26/10/2020) malam lalu bersamaan dengan hujan deras yang mengguyur wilayah setempat.

"Kurang lebih 1 hektar lahan bergerak dan ambles dengan kedalaman sekitar 7 meter- 9 meter pada bagian ujung atas dan 10 meter- 20 meter yang bawah," kata Eri saat dihubungi, Selasa (3/11/2020).

Baca juga: Tanah Bergerak di Sukabumi, 1 Rumah Ambruk dan Lahan Sawah Rusak

Eri mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun untuk sementara warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Ada yang mengungsi di musala dan tempat saudara, tapi kalau tidak hujan pulang ke rumah masing-masing, kecuali satu orang yang tinggal di musala. Hari ini rumah warga yang tinggal di musala akan direlokasi," jelas Eri.

Sementara itu, Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz, saat meninjau lokasi tanah bergerak, Senin (2/11/2020) mengatakan, akan segera merelokasi delapan rumah warga terdampak.

"Segera kita relokasi agar warga yang terdampak segera pindah," kata Yazid melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Nasib Petani Nyalindung Sukabumi, Sawah Ambles akibat Tanah Bergerak, Kini Terpaksa Beli Beras

Yazid mengatakan tiga rumah terdampak akan dipindahkan ke tanah milik desa. Sedangkan, lima rumah lainnya pindah ke lokasi baru.

"Tanah yang longsor itu ditukar guling dengan tanah desa. Sedangkan yang tiga lagi punya lahan sendiri di tempat lain. Tapi bangunannya kita yang bangun," ujar dia.

Yazid meminta setelah seluruh rumah direlokasi, pemerintah desa setempat agar menanami lokasi longsong dengan tanaman keras, agar tidak longsor kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com