“Kebersamaan lebih utama dibanding ego semata, puncak tak akan lari dikejar, seharusnya utamakan keselamatan bersama,” kata Saiful saat dikonfirmasi, Senin (2/11/2020).
Usai kejadian itu, kata Saiful, rekan korban diberi sanksi. Mereka dibina secara verbal di depan banyak pendaki.
"Kami berikan sanksi sosial. Kami bina di basecamp di depan banyak pendaki sebagai contoh sehingga ada efek jera," ujarnya.
Baca juga: Tinggalkan Rekan yang Sedang Sakit, 7 Pendaki Disanksi di Gunung Slamet
Remaja yang videonya viral menginjak Taman Makam Pahlawan (TMP) Kotabumi, Lampung, ternyata masih siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Remaja yang ada di video itu adalah siswa SMP berinisial D, usia 14 tahun," kata Kapolres Lampung Utara AKBP Bambang Yudho Martono. saat dihubungi, Senin (2/11/2020).
Kata Bambang, pihaknya sudah memanggil remaja tersebut dan orangtuanya untuk diperiksa.
"Kami akan dalami, apakah perbuatan itu disengaja atau hanya main-main," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Legiun Veteran RI (LVRI) KotabumiSaleh Ahmad merasa sedih dan meminta polisi untuk menangkapnya.
"Tangkap saja. Ini bisa jadi contoh orang seenaknya masuk dan menginjak-injak makam pahlawan," kata Saleh.
Kata Saleh, menginjak makam pahlawan itu tidak menghargai jasa-jasa para pahlawan.
"Pahlawan itu adalah orang-orang besar yang berjasa dan terhomat," ungkapnya.
Baca juga: Remaja Injak Makam dan Coba Cabut Nisan di TMP, LVRI: Tangkap Saja, Jangan Seenaknya
Aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh anggota klub motor gede (moge) Harley Davidson Owner Group, Siliwangi, Jawa Barat, terhadap dua TNI di Bukittinggi, Sumatera Barat, sempat terekam kamera CCTV.
Dalam rekaman itu, terlihat polisi sempat melerai keributan tersebut.