Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jam Kerja Dikurangi karena Pandemi, Nugroho Sukses Usaha Push Bike dari Kayu

Kompas.com - 03/11/2020, 06:05 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Pandemi Covid-19 membuat berbagai sektor terdampak dan siapa saja harus berpikir kreatif menciptakan suatu peluang bisnis untuk bisa bertahan hidup.

Seperti yang dilakukan oleh Nugroho Sigit Riyadi warga Karangturi, Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.

Dia berhasil menciptakan peluang bisnis dari membuat sepeda kayu atau push bike.

Push bike buatan Nugroho, rangkanya terbuat dari kayu, joknya juga terbuat dari kayu tetapi dilapisi busa. Untuk rodanya, seperti pada umumnya roda sepeda anak.

Baca juga: Kisah Samsul, Pria Difabel Memulung di Atas Kursi Roda, Uangnya Sering Dirampas

Nugroho menceritakan, memasuki masa pandemi, perusahaan tempatnya bekerja mengurangi jam kerja para karyawannya.

Saat itu dirinya tertarik membuat push bike untuk anaknya sekaligus mengisi waktu luang karena jam kerjanya berkurang.

Sekitar bulan Mei 2020 lalu, dirinya mendapatkan inspirasi dari internet dan dikembangkan sendiri agar lebih mudah digunakan.

Pengembangan inilah yang membuat sepeda bikinan Nugroho menjadi laku dan digemari oleh pembeli.

"Awalnya cuma iseng saja, membuat push bike untuk anak saya, setelah digunakan keliling kampung, ternyata banyak yang berminat," kata Nugroho kepada wartawan di rumahnya Senin (2/11/2020).

Baca juga: Kisah Nelayan Tradisional Sungai Kampar Bertahan Hidup di Tengah Pandemi

Sepeda bikinannya itu lalu diunggah melalui media sosial dan ternyata digemari hingga banyak yang pesanan.

Pembeli datang dari pulau Jawa, Sumatra, hingga Sulawesi.

Meski pesanan sudah masuk dari berbagai wilayah, Nugroho masih mengerjakan sendiri pembuatan push bike ini.

Dia membuat dua jenis push bike dengan ukuran panjang 40 sentimeter dan ukuran panjang 35 centimeter dengan tinggi 45 cm.

Model push bike produksinya pun tak kalah menarik dengan push bike pabrikan, selain itu harga nya pun relatif lebih murah.

Untuk harga mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 400.000 per unit tergantung ukurannya.

"Setiap hari kadang bisa membuat dua sepeda, tergantung waktunya," ucap Nugroho.

Ke depan, pesanan yang terus meningkat dirinya kemungkinan akan mencari teman untuk membantunya dalam pembuatan sepeda kayu yang terbuat dari palet.

"Palet itu banyak yang suka, untuk rodanya ya beli sepeda biasa itu," kata Nugroho. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com