Tak lama setelah itu, datang lagi pelaku AI menghampiri korban dan berpura-pura mengaku memiliki salah seorang kakek atau datuk yang bisa memberikan pengarahan atas penolakan bala tersebut, tanpa harus memiliki bawang hijau yang juga dicari korban.
Pelaku terus berusaha meyakinkan korban untuk segera menemui salah satu kakek yang bisa menyembuhkan tolak bala tersebut.
Korban akhirnya menuruti permintaan AI. Korban lali dibawa naik mobil yang dikemudikan pelaku LXY.
"Setelah korban masuk ke dalam mobil, pelaku AI membujuk korban agar menyerahkan perhiasan dan uang kepada kakek yang dimaksud. Untuk lebih meyakinkan korban, pelaku AL berpura-pura meminta uang kepada pelaku MAD. Namun, yang diserahkan MAD bukan uang, tapi plastik berisi tisu dan garam," kata Nandang.
Korban pun terhipnotis. Ia lantas mengambil sejumlah uang di ATM untuk diserahkan ke pelaku.
Selain uang, korban juga menyerahkan perhiasan berupa kalung, gelang, dan cincin emas.
"Kerugian korban sekitar Rp 700 juta," sebut Nandang.
Setelah berhasil mendapatkan uang dan harta korban, para pelaku menurunkan korban di pinggir jalan.
Korban baru sadar ditipu setelah para pelaku sudah kabur. Atas kejadian itu, korban melapor ke Polresta Pekanbaru.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.