Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2020, 21:13 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Polresta Pekanbaru di Riau menangkap tiga orang pelaku penipuan dengan modus hipnotis.

Dua dari tiga pelaku merupakan warga negara asing (WNA) asal China. Mereka menipu seorang perempuan di Pekanbaru hingga mengalami kerugian Rp 700 juta.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya mengatakan, ketiga pelaku berinisial MAD (30), warga asal Provinsi Kalimatan Barat (Kalbar), sedangkan dua perempuan berinisial YXY (36) dan LXY (45) WNA asal China.

"Ketiga pelaku penipuan dengan modus hipnotis ini ditangkap pada Jumat (30/10/2020), di wilayah Jambi," ungkap Nandang kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di Polresta Pekanbaru, Senin (2/11/2020).

Baca juga: Pelaku Hipnotis Modus Ajak Ngobrol Ditangkap di Makassar

Selain tiga pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka, pihaknya masih memburu satu lagi pelaku lainnya.

Polisi sudah mengetahui identitas pelaku yakni berinisial AI dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang alias DPO.

"Pelaku DPO ini WNA asal Taiwan. Mereka adalah sindikat penipuan dengan modus hipnotis," sebut Nandang yang didampingi Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Awaluddin Syam.

Baca juga: Buru Pelaku Hipnotis, Polisi Jadikan Ibu Bhayangkari sebagai Pancingan

Korban rugi Rp 700 juta

Ia menjelaskan, korban yang ditipu para pelaku warga Kota Pekanbaru, bernama Yusni (57). Korban keturunan China ini tinggal di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pulau Karam, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru.

Peristiwa itu dialami korban pada Senin (19/10/2020) lalu, ketika membeli buah di Jalan Ahmad Yani, Pekanbaru.

"Aksi kejahatan ini sudah direncanakan oleh keempat pelaku awal September 2020 lalu di Jakarta. Mereka mencari korban ibu-ibu yang keturunan Tiongkok di Pekanbaru, yang mereka anggap percaya tentang mistis tolak bala bawang hijau tradisi jaman dahulu di Republik Rakyat Tiongkok (RRT)," kata Nandang.

Keempat pelaku berangkat ke Pekanbaru untuk mencari mangsa. Mereka membawa sejumlah handphone berisi simcard dan empat buah tisu, serta empat plastik putih berisi garam yang akan diserahkan kepada korbannya.

Sesampai di Pekanbaru, pelaku MAD  pergi ke pasar untuk berpura-pura mencari bawang hijau sebagai obat tolak bala.

Saat itu, pelaku menemui seorang wanita tua bernama Yusni.

"Selanjutnya, pelaku YXY datang menghampiri korban dan pelaku MAD berpura-pura ingin mencari bawang hijau yang dianggap bisa menolak bala," kata Nandang.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Herman Deru Apresiasi 49 Inovator Penyumbang Kemajuan Pembangunan di Sumsel

Herman Deru Apresiasi 49 Inovator Penyumbang Kemajuan Pembangunan di Sumsel

Regional
Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Regional
Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Regional
Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Regional
Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com