Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan Suami Istri Tewas di Dalam Sumur, Diduga Hirup Gas Beracun

Kompas.com - 02/11/2020, 21:00 WIB
Sukoco,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com - Pasangan suami istri Paniran (39) dan Sulawi (35) warga Desa Bayem Wetan, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, ditemukan tewas di dalam sumur pompa di tengah sawah miliknya.

Kapolsek Kartoharjo AKP Agus Suprijanto mengatakan, keduanya tewas diduga menghirup gas beracun di sumur.

“Karena diduga tidak tahu pompa sumur mengandung gas beracun menyebabkan korban keracunan dan meninggal dunia," ujar Agus, melalui pesan singkat, Senin (2/11/2020).

Baca juga: Mantan Anggota TNI AD Terlibat dalam Jual Beli Senjata di Papua

Awalnya, Paniran membetulkan pipa pada pompa di sumur miliknya di yang memiliki ke dalaman 4 meter di tengah sawah.

Sulawi, istri korban diduga mengetahui suaminya lemas di dalam sumur dan berusaha hendak menolong.

“Diduga istrinya hendak menolong, tapi juga menjadi korban karena ikut menghirup gas beracun tersebut," ujar dia.

Sulawi dari keterangan warga sempat berteriak minta tolong sebelum ditemukan di dalam sumur bersama suaminya.

Baca juga: Pemkab Magetan Punya Lab Mobile PCR Seharga Rp 3,8 M, Ini Fasilitasnya

 

Namun, sayang nyawa keduanya tidak bisa diselamatkan. Butuh waktu hingga 2 jam tim Sar gabungan dari BPBD Magetan, TNI, Polri dan relawan untuk melakuakn evakuasi jenazah pasangan suami istri tersebut.

“Keluarga menerima kejadian ini sebagai kecelakaan dan jenazah akan dimakamkan malam hari ini," ucap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com