Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2020, 18:16 WIB
Dani Julius Zebua,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.comAbrasi melanda bibir pantai wisata di Kalurahan (desa) Glagah, Kapanewon (kecamatan) Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sedikitnya tiga bangunan warung semi permanen dan dua kamar mandi permanen rusak akibat gelombang tinggi terjadi di Pantai Glagah, Kulonprogo.

Gelombang setinggi hingga 4 meter menggerus pantai hingga tujuh meter ke arah daratan.

“Ada sekitar beberapa warung dan kamar mandi yang kena sekitar 100-an meter pantai,” kata Agung Nugroho, anggota Satlinmas DIY yang kebetulan tengah berjaga di sana, Senin (1/11/2020).

Baca juga: Abrasi Pantai Rusak 10 Warung Seafood di Kabupaten Bantul

Bibir pantai sedikitnya 100 meter diterjang hempas gelombang.

Akibatnya, tanah pantai hilang dan mengancam bangunan warga yang kebetulan tempat usaha, seperti tempat parkir, warung hingga kamar mandi dan toilet untuk tempat wisatawan membilas diri usai berendam di air.

“Terjadi selama lebih dua malam ini,” kata Agung.

Salah satu kamar mandi milik Samsudin (60 tahun) warga Glagah.

Ia membangun bersama warga sekitar dengan biaya belasan juta Rupiah pada sekitar tahun 2000-an.

Samsudin mengungkapkan, abrasi ini terjadi sejak 29 Oktober 2020 kemarin.

Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Baca juga: Abrasi Pantai Rusak Puluhan Rumah dan Tambak di Aceh Utara

Samsudin tidak hanya punya kamar mandi untuk wisatawan. Ia juga punya usaha tempat parkir dan kolam renang anak.

Penghasilan memang tergantung dari ramai tidaknya wisatawan. Ia bisa menghasilkan sekitar Rp 100.000 dalam sehari dari semua jasa usahanya.

Kemungkinan penghasilannya akan ikut tergerus karena abrasi ini.

Ia tidak punya tempat lagi untuk mengalihkan kamar mandi itu mengingat lokasi lain sudah milik warga yang lain.

Belum lagi, selama gelombang tinggi wisatawan tidak betah lama. Mereka hanya sebentar foto-foto lantas pergi.

“Tapi saya masih ada kolam renang anak dan tempat parkir,” katanya.

Sekadar diketahui, abrasi berada agak jauh dari pagar Bandar Udara Yogyakarta International Airport. Jarak abrasi sekitar 150 – 200 meter dari pagar maupun rumah warga terdekat.

“Tapi sejauh ini masih aman,” kata Agung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com