Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14.000 Wisatawan di Jabar Jalani Rapid Test, 408 Orang Reaktif

Kompas.com - 02/11/2020, 18:12 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut ada sekitar 14.000 wisatawan di Jabar yang menjalani rapid test secara acak selama libur panjang dan cuti bersama pekan lalu.

Dari jumlah tersebut, 408 wisatawan dinyatakan reaktif dan harus menjalani swab test.

"Selama libur panjang, kita melakukan pengawalan di titik lalin padat tol dan non tol. Ada 15 titik di kabupaten dan kota yang dites swab dan rapid. Total hampir 14.000, yang reaktif 408 wisatawan. Langsung diswab, tapi belum ada hasilnya," kata Emil, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (2/11/2020).

Baca juga: Fakta Pasien Melahirkan Ditolak 4 Rumah Sakit, Berawal Disebut Covid-19 dari “Rapid Test”

Satgas Penanggulangan Covid-19 Jabar terus memantau perkembangan wisatawan tersebut sebagai bekal untuk tracing.

"Asumsi terburuk, sebanyak itu yang positif Covid. Tapi dari pengalaman tidak 100 persen yang positif," ujarnya.

Emil juga melaporkan ada lima daerah di Jabar yang dianggap punya program baik dalam penanganan Covid-19.

Indikator penilaiannya yakni tracing, testing, treatment, kapasitas rumah sakit dan pencegahan.

Ia menambahkan, ada tujuh daerah yang kinerjanya di bawah rata-rata dalam penanggulangan covid. Namun, ia tak menyebut tujuh daerah yang dimaksud.

"Skor tertinggi ada di Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Cimahi, Kota Bandung dan Kota Cirebon. Saya berharap, mohon maaf ada sekitar tujuh daerah yang kinerjanya di bawah rata-rata dalam penanganan," tambahnya.

Baca juga: Ribuan Wisatawan di Bogor Ikut Rapid Test Selama Libur Panjang

Kemudian, Emil juga tengah menunggu keputusan pemerintah pusat soal kepastian vaksin impor. Saat ini, ia sedang menghitung berapa kuota untuk Jabar.

"Yang impor juga maju mundur tadinya November ternyata belum jelas juga. Kami sedang menghitung kapasitas jatahnya. Maka saya menunggu keputusan pemerintah pusat berapa jatah untuk Bodebek, nanti kita hitung. Tapi sudah saya sampaikan ke Pak Luhut, pemerintah pusat sekarang sedang menghitung perbantuan pembelian kulkas untuk vaksin. Kan belum tahu jumlah jutanya belum diputuskan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com