Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Pria Diduga Preman Paksa Beli 1 Kg Buah Naga Rp 7.000

Kompas.com - 02/11/2020, 17:43 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Viral rekaman video yang memperlihatkan seorang pria bertengkar dengan seorang perempuan di kios buah. Dalam video yang berdurasi 2 menit 19 detik itu terlihat seorang pria yang diduga memeras berdebat dengan pemilik kedai buah-buahan itu.

"Ini gaes, dia mau beli buah naga, uangnya Rp 7.000, enggak dapat dia marah-marah. Ngamuk dia. Uangnya Rp 7.000, sementara buah naga sekilo Rp 23.000," ucap seorang wanita yang diduga merekam kejadian tersebut.

Video tersebut viral di Facebook dan di grup aplikasi percakapan WhatsApp sejak Senin (2/11/2020) pagi. Setelah ditelusuri, peristiwa itu terjadi di Jalan Veteran, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Deli Serdang.

Baca juga: Sedang Operasi Yustisi, Satgas Covid-19 Sumut Diserang Puluhan Preman, 5 Mobil Rusak, 3 Petugas Terluka

Di dalam video, pria tersebut ngotot dan mengaku dirinya dari anggota ormas kepemudaan. Dalam tayangan itu terlihat pria yang mengenakan kaus dan celana jeans itu menunjukkan kuitansi.

"Aku ngutip bulanan sama kau. Kau pikir kami jaga rumah kau ini gratis," ucapnya.

Perkataan tersebut dibalas bahwa kios buahnya mengantongi izin dari pemerintahan desa.

"Aku ada izin usahaku dari kantor lurah ... Cek tukang buah depan Politeknik Ganesha, ada enggak izin usahaku," teriak perempuan itu.

Baca juga: Pedagang Sedang Susah, Mau Cari Nafkah Kok Malah Diawasi Preman?

Pelaku ancam obrak-abrik kios

Yanti Limbong (36) mengaku diancam akan diobrak-abrik kios buahnya oleh seseorang yang datang hendak membeli buah naga 1 kg dengan uang Rp 7.000.KOMPAS.COM/DEWANTORO Yanti Limbong (36) mengaku diancam akan diobrak-abrik kios buahnya oleh seseorang yang datang hendak membeli buah naga 1 kg dengan uang Rp 7.000.
Ditemui di kiosnya, pemilik suara perempuan yang bertengkar tersebut bernama Yanti Limbong (36).

Kepada wartawan, Yanti menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (1/11/2020) sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu, adiknya yang menjaga kiosnya. Sementara dirinya sedang mandi.

Baca juga: Preman Pasar Bakal Awasi Protokol Kesehatan, Satpol PP: Siapa Saja Boleh

Mendengar ada keributan, dia pun keluar dan bertanya dengan baik-baik kepada pria tersebut yang datang sudah dalam keadaan kepalanya berdarah.

"Katanya mau beli buah naga. Uangnya Rp 7.000. Adik saya bilang. 'Enggak dapat, Bang. Terus dia ngamuk-ngamuk. 'Kau enggak tahu saya siapa'," katanya.

Begitu pun ketika dia menanyai, pria tersebut langsung berbicara kotor.

"Udah gitu, dia mengancam mau mengobrak-abrik jualanku. Jadi banyak bilang, 'Kok enggak dikasih aja, bukan gitu'. Kalau dia minta bagus-bagus enggak mungkin tak dikasih," katanya.

Baca juga: Dulu Suka Mabuk, Mantan Preman Kini Dirikan Gubuk Baca agar Tak Ada Anak Putus Sekolah

 

Pelaku suka kutip uang bulanan

Dia menjelaskan, pria tersebut datang dengan alasan untuk mengutip uang bulanan. Pria tersebut, lanjutnya, sempat datang dan pergi lalu datang lagi.

Pertama, datang bersama anak kecil. Kemudian pergi, dan datang bersama kawannya.

"Sementara kawannya kenal sama awak, tapi dia tak mau ikut campur," katanya.

Kepada wartawan, Yanti mengatakan agar pedagang kecil tidak takut jika ada orang yang sok menjadi preman. Apalagi, saat musim corona atau Covid-19 yang mana mencari uang pun susah.

"Kita sebagai pedagang kecil jangan takut kalau ada sok-sok preman memeras kita jangan takut. Apalagi saat ini musim corona, cari uang susah. Bukan saatnya rakyat kecil ditindas. Beranilah," katanya.

Korban berharap mendapat perlindungan

Dia mengatakan, pelaku sempat mengancamnya. Oleh karena itu, dia berharap agar diberi perlindungan. Pihak Polsek Labuhan, kata dia, pada pagi hari sudah datang ke tempatnya dan menanyakan beberapa hal terkait kejadian tersebut.

"Harapannya, ibaratnya gini, saya tak mau pala memperpanjang masalah. Untuk selanjutnya tidak ada lagi orang itu mengganggu sini. Aku berharap ada kenyamanan dan keamanan aku tinggal di sini," katanya.

Menurut dia, video tersebut viral setelah dia mengunggahnya di akun Facebook-nya, kemudian dibagikan lagi oleh kawan-kawannya. "Ini biar viral, biar tak terjadi lagi. Jangan ada lagi gini-gini. Mungkin kan ada banyak pedagang kecil lainnya yang mengalami hal yang sama, tapi tak berani," katanya.

Kapolsek Labuhan Kompol Edi Safari belum merespons konfirmasi terkait kasus ini ketika dihubungi melalui telepon dan aplikasi percakapan WhatsApp, bahkan hingga berita ini diturunkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com