Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 3 November 2020, Malioboro Bebas Kendaraan Bermotor Selama 2 Minggu

Kompas.com - 02/11/2020, 15:20 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menguji coba jalur pedestrian penuh di Malioboro.

Uji coba rencananya dilakukan pada tanggal 3 November 2020.

Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, kendaraan bermotor yang melewati Jalan Malioboro dinilai tidak memiliki nilai tambah bagi masyarakat yang memiliki usaha di Malioboro. Sebab, kendaraan tidak bisa parkir, tidak ada tempat berhenti.

"Pertama tidak bisa parkir. Orang lewat Malioboro sekadar jalan saja. Tidak ada tempat berhenti. Sekarang ini kita mau Grab Food atau Go Food, itu kan juga tidak bisa harus berhenti. Parkir di luar. Kita ingin memberikan kenyamanan bagi wisatawan dan masyarakat di DIY, untuk menikmati malioboro tanpa hiruk pikuk kendaraan," katanya saat ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (2/11/2020).

Baca juga: Usai Kericuhan, 100 Pengemudi Ojol Bersih-bersih Halaman DPRD DIY dan Malioboro

Menurut Aji, untuk sirip-sirip atau gang di sekitar Malioboro akan tetap diberlakukan dua arah sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Namun, untuk membuat kawasan Malioboro menjadi pedestrian masih diperlukan uji coba.

"Kita tunggu hasil uji cobanya. Ini kan uji coba mau dua minggu. Dari situ, kan, kelihatan bagaimana titik-titik kemacetan, bagaimana teman-teman berusaha di sana, pedagang kaki lima, kita lihat. Nanti perkembangannya kalau memang positif dan itu lebih bagus, ya, kita akan berlakukan terus. Namanya uji coba itu kan memang rencana untuk diberlakukan. Kalau masih ada hal yang harus kita perlu evaluasi, perbaikan, ya akan kita perbaiki," ujar Sekda DIY.

Selama ini, hanya pada hari Selasa saja kendaraan bermotor dilarang memasuki kawasan Malioboro sehingga belum bisa memberikan gambaran secara utuh.

"Kalau kemarin, kita hanya tiap Selasa. Kita tentu tidak lihat malam Minggu, tingkat kemacetannya. Weekend, gitu. Tapi, kita tidak nyoba pada libur panjang. Nanti juga tidak memberi gambaran. Karena, setahun belum tentu libur panjang seperti kemarin terjadi," papar Aji.

Uji coba selama dua minggu juga akan memberikan gambaran apakah nanti dibutuhkan kantong-kantong parkir tambahan, mengingat saat ini Malioboro hanya dilewati saja oleh pengendara kendaraan bermotor.

"Ya kita lihat saja nanti. Siapa tahu, sebenarnya tidak perlu kantong parkir selama ini. Wong liwat tok (cuma lewat saja). Tidak ada kepentingan apa-apa di Malioboro. Kita beri kantong parkir itu kalau dia punya kepentingan di Malioboro dan perlu tempat parkir. Coba kita uji coba dua minggu ini kira-kira perlu atau tidak," kata Aji.

Baca juga: Demo di DPRD DIY Ricuh, PKL Malioboro Pilih Berhenti Jualan

Nantinya selama dua minggu kendaraan bermotor yang boleh melintas di Malioboro hanya Transjogja, ambulance, dan pemadam kebakaran.

"Yang lain tidak bisa, pesepeda saja juga begitu ya, walaupun boleh lewat tetapi nggak boleh parkir kalau semua parkir di situ (Malioboro) nanti jadi tempat penitipan sepeda," kata Aji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com