Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Nelayan Danau Kerinci, Jumlah Tangkapan Menurun Drastis

Kompas.com - 02/11/2020, 08:34 WIB
Suwandi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


Penyebab sedikitnya ikan, menurut Dedy, karena penurunan jumlah eceng gondok.

Tumbuhan yang dianggap benalu ini sebenarnya tempat bertelur ikan.

Selain persoalan eceng gondok, juga disebabkan banyak nelayan yang tidak bertanggung jawab, karena menggunakan alat setrum untuk menangkap ikan.

"Setrum ikan membuat ikan kecil juga mati dan membuat ikan dalam danau cepat berkurang," kata Dedy.

Kepala Seksi Pengawasan Data, Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Jambi Paiman menuturkan, keberadaan udang cherax turut memengaruhi kuantitas ikan.

Dominasi udang dari luar spesies asli habitat atau invasif ini memengaruhi pasokan makanan ikan endemik danau dan bisa memakan telur-telur ikan.

"Ya dominasi dari udang membuat perebutan makanan kian kompetitif. Ini memengaruhi jumlah ikan di danau," kata Paiman.

Meski demikian, dampak positif dari keberadaan udang cherax, dapat meningkatkan nilai ekonomi nelayan. Harga jual udang cherax di pasaran mencapai Rp 50.000 per kilogram.

Ancaman lain berupa kualitas air dan suhu, pasokan oksigen dan penyakit ikan.

Dari hasil pengambilan sampel di daerah Danau Kerinci pada Februari lalu menunjukkan kualitas air normal.

"Penyakit ikan juga tidak signifikan memengaruhi jumlah ikan di danau itu," kata Paiman.

Peneliti taksonomi dan biodiversitas ikan air tawar Indonesia yang juga Dosen Universitas Jambi Tedjo Sukmono menuturkan, jumlah spesies ikan di Danau Kerinci menurun tajam.

"Biodiversitas ikan di danau Kerinci pada 1995 sekitar 21 spesies. Sekarang hanya ketemu 12 spesies," kata Tedjo.

Selain penurunan keragaman ikan, pendapatan nelayan juga dipengaruhi adanya ikan koan.

Meski demikian, menurut Tedjo, ikan koan sudah jarang ditemukan.

Dia mengatakan, secara tidak langsung ikan koan memengaruhi ikan dalam danau.

Koan memang bukan predator, tetapi bisa memangsa lebih dari 10 tanaman air, tidak hanya eceng gondok.

Tanaman air yang dimakan menyebabkan ikan lain kehilangan area pemijahan, maupun area pengasuhan larva dan area mencari makan.

Ikan endemik seperti semah masih ditemukan di danau. Pasalnya, pada musim tertentu ada musim ikan mudik dari Sungai Batang Merangin ke Danau Kerinci untuk melepaskan telur.

"Ada banyak faktor membuat penurunan jumlah ikan, seperti overfishing, pencemaran, kerusakan habitat dan masuknya ikan asing," kata Tedjo.

Kalau ditangkap terus menerus tanpa ada pola pengaturan restocking, menurut Tedjo, juga bisa menyebabkan tangkapan berkurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com