“Ketika dia (kepala daerah) menggunakan media sosial, dia sebenarnya inves. Ketika nanti mencalonkan lagi sebagai kepala daerah atau posisi di atasnya, akan ada memori di benak masyarakat,” ujar dia.
Karena itu, media sosial juga bisa dimanfaatkan untuk menyasar konstituen berikutnya.
Dia mencontohkan Ridwan Kamil yang memanfaatkan media sosial sejak masih menjadi Wali Kota Bandung.
Menurutnya, saat itu sebenarnya Ridwan Kamil sudah investasi dengan memanfaatkan media sosial untuk menjaring konstituen dalam ruang lingkup Provinsi Jawa Barat.
Sebab, media sosial tidak terbatas teritorial.
Baca juga: Melihat Lebih Dekat Emil Dardak Menggunakan Media Sosial...
“Siapa yang di sasar adalah dia yang akan menjadi konstituen dalam target berikutnya,” ujar dia.
Frederik juga menyarankan supaya kepala daerah pandai membaca kecenderungan pemanfaatan media sosial melalui faktor usia.
Sebab, masyarakat dengan usia tertentu memiliki kecenderungan untuk memanfaatkan platform media sosial tertentu pula.
Seperti Instagram yang digunakan oleh generasi muda dan Facebook yang digunakan oleh generasi yang lebih tua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.