Aktif di media sosial tak membuatnya kehilangan waktu dan fokus untuk bekerja. Dalam satu unggahan, ia hanya perlu waktu sekitar lima menit.
Memantau sosial media biasanya ia lakukan di waktu senggang, dalam perjalanan atau jam istirahat.
"Orang mengasumsikan main medsos buang waktu, buat saya enggak. Posting paling 3-5 menit, tiga kali sehari paling saya spend 15 menit. Apakah dengan rajin posting kinerja saya turun? Kan enggak. Dari ukuran keberhasilan, intensistas kedinasan, jadwal. Jadi kalau ada orang menganggap main medsos jadi tidak kerja, itu orang dengan mindset jadul," kata dia.
Ia memastikan, mayoritas konten yang ia unggah bersifat natural. Artinya, jarang sekali ia melibatkan pakar untuk mengkaji terlebih dahulu tiap unggahannya.
"Kadang saya suka edit-edit. Enggak boleh salah di mata netizen mah, netizen itu galak. Jadi filter pribadi saja berdasar pengalaman," ucap dia.
Bagi Emil, sosial media adalah senjata. Bisa menjual beragam programnya secara efektif, bisa pula menjadi pelarian dikala penat dengan padatnya rutinitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.