“Di dalam tas ada buku catatan yang di dalamnya ada puisi dan NIK. Dari NIK ini akhirnya membuahkan petunjuk untuk pengungkapan kasus,” kata Yogie dikutip dari TribunBali.com, Kamis (29/10/2020)
Polisi pun mengamankan RP siswi yang duduk di bangku kelas 3 SMA itu dan membawanya ke bidan.
Menurut Yogie, dari hasil pemeriksaan bidan, RP diketahui baru saja melahirkan.
"Dari bidan itu kemudian ada tanda-tanda usai melahirkan. Akhirnya kami lakukan pemeriksaan dan (dia) mengakui pembuangan bayi,” ucapnya.
Selain RP, polisi juga mengamankan ayah sang bayi, PR yang masih berusia di bawah umur.
“Kami melakukan proses tahap selanjutnya mengedepankan UU Perlindungan Anak,” ujar Yogie.
Baca juga: Bayi Baru Lahir Ditemukan di Depan Panti Asuhan, Ternyata Dibuang Ibunya yang Masih SMA
Dari hasil pemeriksaan, RP diketahui melahirkan bayinya seorang diri di toilet rumahnya pada Rabu dini hari sekitar pukul 02.00 Wita tanpa diketahui oleh orangtuanya.
Setelah melahirkan, RP menelpon sang kekasih, PR untuk memberitahukan keadaanya.
Mereka kemudian janjian untuk bertemu untuk membuang bayi yang sudah dibungkus kain dan tas ke panti asuhan.
Saat diperjalanan, ayah sang bayi mengatakan jika ia mau bertanggungjawan. Namun RP bersikukuh membuangnya karena takut ketahuan orangtuanya.
Baca juga: Bayi Dibuang di Depan Panti Asuhan, Ada Secarik Kertas Bertuliskan Nama
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan