Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melahirkan di Toilet, Siswi SMA Buang Bayinya di Panti Asuhan agar Tak Telantar, Ini Ceritanya

Kompas.com - 31/10/2020, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

“Kami melakukan proses tahap selanjutnya mengedepankan UU Perlindungan Anak,” ujar Yogie.

Baca juga: Bayi Baru Lahir Ditemukan di Depan Panti Asuhan, Ternyata Dibuang Ibunya yang Masih SMA

Melahirkan seorang diri di toilet

Dari hasil pemeriksaan, RP diketahui melahirkan bayinya seorang diri di toilet rumahnya pada Rabu dini hari sekitar pukul 02.00 Wita tanpa diketahui oleh orangtuanya.

Setelah melahirkan, RP menelpon sang kekasih, PR untuk memberitahukan keadaanya.

Mereka kemudian janjian untuk bertemu untuk membuang bayi yang sudah dibungkus kain dan tas ke panti asuhan.

Saat diperjalanan, ayah sang bayi mengatakan jika ia mau bertanggungjawan. Namun RP bersikukuh membuangnya karena takut ketahuan orangtuanya.

Baca juga: Bayi Dibuang di Depan Panti Asuhan, Ada Secarik Kertas Bertuliskan Nama

“Saat dalam perjalanan si cowok atau bapak bayi ini mau bertanggungjawab. Namun pelaku perempuan mengaku takut dengan orangtuanya. Sehingga bayi tetap di buang di panti,” kata Yogie.

Setiba di panti asuhan, ayah sang bayi yang meletakkan bayi merah itu di bale. Sementara ibu bayi menunggu di jalan.

“Untuk selanjutnya kami berkoordinasi dengan Dinsos, Bapas dan lembaga perlindungan anak untuk memproses kasus ini,” ujarnya.

Baca juga: Penemuan Bayi Dibuang di Sungai Hebohkan Warga

Diserahkan ke Dinas Sosial

Ilustrasi bayi baru lahir.Shutterstock Ilustrasi bayi baru lahir.
Rencananya, bayi pasangan RP dan PR tersebut akan diserahkan ke Dinas Sosial Provinsi Bali pada Jumar (5/6/2020).

Bayi tersebut akan diproses dan menunggu pihak keluarga baru yang akan mengadopsi.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Jembrana, I Wayan Gorim, Selasa (2/6/2015).

Ia mengatakan, pihaknya telah koordinasi dengan instansi terkait seperti Polsek Mendoyo, RSUD Negara serta Dinsos Bali.

Baca juga: Bayi Nadine Akhirnya Meninggal, Keluarga Berterima Kasih untuk Pembaca Kompas.com

Penyerahan tersebut dilakukan karena di Kabupaten Jembrana selama ini tidak ada panti asuhan khusus bayi.

"Saat ini kondisi kesehatan bayinya semakin membaik. Bayi itu masih dirawat di RSUD Negara. Karena bayi itu telantar, jadi dalam pengawasan kami selama proses hukumnya berjalan," kata dia.

Nantinya, bayi itu akan diserahkan ke panti asuhan untuk menjalani perawatan. Terkait proses adopsi, akan ditangani Dinsos Bali.

Baca juga: Baru Lahir, Bayi Perempuan Ini Positf Corona Tertular dari Ibunya

Warga yang ingin mengadopsi akan diseleksi terlebih dahulu oleh tim 16 dari Dinsos Bali.

"Sekarang sudah ada yang berminat mengadopsi, jadi kami akan prioritaskan dia dulu mengingat bayi ini dibuang di Jembrana," bebernya.

"Namun nanti kembali wewenangnya ada di tim 16 itu. Akan dilihat dulu keseriusan minatnya mengadopsi anak, tingkat kemapanan ekonominya, dan minimal sudah lima tahun menikah dan belum memiliki anak," jelas Gorim.

SUMBER: KOMPAS.com (Editor: Candra Setia Budi, David Oliver Purba), TribunBali.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com