Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawati SPBU Tewas dengan Tubuh Terluka di Jalan, Keluarga Duga Dibunuh

Kompas.com - 30/10/2020, 21:55 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Seorang karyawati Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Berdy Susanti Gabriel (30) ditemukan tergeletak di pinggir jalan, Senin (26/10/2020) tengah malam.

Namun keluarga Berdy merasa janggal dan menduga korban dibunuh orang tak dikenal.

"Keluarga Berdy kemudian membuat laporan polisi terkait kasus pembunuhan di Polsek Alak, Selasa (27/10/2020) melalui laporan polisi nomor: LP/B/ 217/X/2020," ungkap Kapolsek Alak AKP Tatang P Panjaitan, kepada sejumlah wartawan, Jumat (30/10/2020) malam.

Tatang menuturkan, kasus dugaan pembunuhan ini dilaporkan Johny Christian Adoe (24), karyawan BUMN yang juga warga RT 003 RW 001, Kelurahan Oeba, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang ke Polsek Alak.

Baca juga: Mayat Pria Misterius Mengapung di Kubangan Air, Tangan dan Kakinya Terikat

Berdy Susanti Gabriel diketahui merupakan warga RT 002 RW 001, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

Jenazah wanita malang itu ditemukan tewas di Jalan Baru, Kampung Lama, Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang.

Johny Christian Adoe mendapat telepon dari pacar Berdy, kalau Berdy meninggal dunia karena mengalami kecelakaan di Jalan Baru, Kampung Lama.

Usai menerima telepon, Johny lalu mendatangi RS AL untuk melihat keadaan kondisi Berdy.

Melihat kondisi sepeda motor Berdy yang tidak ada kerusakan dan terdapat luka di tubuh korban, Johny lalau melapor ke Polsek Alak.

Aparat keamanan Unit Laka Sat Lantas Polres Kupang Kota dipimpin Kanit Laka, Ipda Ikun Sally ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Mengingat situasi di lokasi kejadian gelap dan tidak didukung oleh penerangan yang baik, maka olah TKP lanjutan dilaksanakan pada Selasa (27/10/2020).

Jenasah Berdy kemudian dibawa ke ruangan jenasah RS Bhayangkara Titus Uly Kupang untu dilakukan otopsi oleh Bidokes Polda NTT.

Tatang menuturkan, jenazah Berdy pertama kali ditemukan Wahyudi (28), pedagang yang juga warga RT 003 RW 001, Kelurahan Namosain, Kecamatan Alak.

Wahyudi bersama rekannya dalam perjalanan pulang menggunakan mobil pikap melintas dari Jalur Baru Kampung lama Kelurahan Manulai II Kecamatan Alak, Kota Kupang.

Dalam perjalanan, Wahyudi dihentikan oleh kerumunan warga yang sementara berada di pinggir jalan raya meminta tolong mengantarkan Berdy yang diduga mengalami kecelakaan lalu lintas.

Wahyudi kemudian mengantar Berdy ke RS Angkatan Laut Samuel J Moeda Namosain.

Saat itu, Berdy didampingi oleh seorang pria yang juga tidak dikenal oleh Wahyudi.

Sementara itu, kata Tatang, berdasarkan keterangan Simon Petrus Ga (28), yang juga pacar Berdy, mengaku, kalau ia tidak berkomunikasi dengan korban sejak Minggu (25/10/2020).

Baca juga: Gadis 12 Tahun Diperkosa 10 Orang Bergantian di Bali

Senin (26/10/2020), siang, Simon Petrus Ga menjemput Berdy di rumah untuk mengantar ke tempat kerja, namun Berdy tidak ada di rumah.

Menurut informasi orangtua Berdy, kalau anak belum pulang sejak pukul 09.00 Wita.

Menindaklanjuti laporan itu, pihak Polsek Alak sedang melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk pacar Berdy.

"Kasusnya sedang dikembangkan. Nanti akan kami sampaikan perkembangannya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com