Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis 12 Tahun Diperkosa 10 Orang Bergantian di Bali

Kompas.com - 30/10/2020, 18:29 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com - Nasib tragis dialami seorang gadis berusia 12 tahun berinisial KM di Penarukan, Buleleng, Bali.

Ia menjadi korban pemerkosaan 10 orang.

Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa mengatakan, mereka yang ditangkap yakni, R, B, A, W, P, Ar, D, T, dan E.

Mirisnya, dari 10 pelaku ini, tujuh orang masih di bawah umur.

Kasus pemerkosaan ini terjadi pada Minggu (11/10/2020) dan Senin (12/10/2020) di lima tempat kejadian yang berbeda.

Baca juga: Ketahuan Berduaan dengan Teman di Halaman Sekolah, Siswi SMA Diancam dan Diperkosa 3 Pemuda

Kasus ini bermula pada Minggu pukul 18.00 Wita, korban kehabisan bensin motor di Jalan Setiabudi, Penarukan, Buleleng.

Ia lalu minta tolong pacarnya yang bernama D untuk membelikan bensin.

Namun, bukannya ditolong, korban justru diajak ke rumah A di wilayah Penarungan.

Korban tak diantar pulang hingga menjelang tengah malam.

Lalu pukul 23.00 Wita, korban dipaksa melakukan persetubuhan oleh D di dalam kamar rumah itu.

Pada saat itu, di dalam kamar ada pria lain bermama B dan R.

"Korban disetubuhi secara bergilir oleh tiga orang pelaku dan setelah ketiganya selesai melakukaan persetubuhan korban ditinggal dan bermalam di rumah A," kata Subawa. 

Tak sampai di situ, sekitar pukul 05.00 Wita, korban kembali diperkosa A yang merupakan pemilik rumah.

Derita korban berlanjut saat pukul 10.00 Wita, datang seorang laki-laki yang bernama T.

Ia memaksa korban untuk melakukan persetubuhan.

"Setelah T ada lagi laki-laki yang tidak korban kenal menyetubuhi korban," kata dia.

Baca juga: Dicekoki Miras, Siswi SMK Diperkosa 7 Pemuda hingga Hamil

Sore harinya, korban diantar para pelaku di daerah Desa Alas Angker dan bertemu W.

Dengan W, korban dipaksa ke semak-semak oleh seorang laki-laki dan disetubuhi.

Setelah itu, korban dibawa ke rumah W dan diperkosa olehnya.

Korban selanjutnya diantar ke sebuah bengkel dengan alasan sepeda motornya di sana.

Sampai di sana, ada seorang laki-laki yang korban tidak kenal menunggu dan korban kembali diperkosa.

Lalu setelah itu, korban dihubungi temannya bernama E agar dijemput di depan sebuah kampus.

Korban lalu diajak ke sebuah rumah di Desa Alas Angker dan diperkosa.

Setelah itu, korban dibawa kembali ke rumah W hingga akhirnya bertemu orangtuanya.

Korban mengadu dan kasus ini dilaporkan ke kepolisian.

Polisi lalu meminta keterangan sejumlah saksi.

Baca juga: Seorang Siswi SMP Diduga Diperkosa 10 Temannya, Korban Mengalami Depresi

Bukti yang cukup didukung dengan adanya visum yang ditemukan pada korban mengalami robekan lama selaput darah.

Para terduga pelaku lalu ditangkap pada 26 Oktober 2020.

Terhadap pelaku anak tidak dilakukan penahanan sedangka ketiga pelaku dewasa yaknu R, B, dan W ditahan sejak 27 Oktober 2020.

Mereka disangkakan dengan Pasal 81 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com