Saat itu, Erna bermaksud hendak memberikan ikan kesukaan nenek yang tinggal sebatang kara itu.
Namun saat itu sang pemilik rumah tidak ada menyahut panggilan salam dari luar.
Khawatir terjadi apa-apa, Erna memanggil sepupunya bernama Nato yang juga tetangga korban.
Baca juga: Ancam Bongkar Hubungan Asmara, Pegawai Kafe Dibunuh dan Dibuang di Kolam Buaya, Ini Kronologinya
Saat itu juga belum ada suara sahutan dari dalam rumah korban sehingga keduanya memutuskan membuka pintu rumah tersebut.
"Selama ini beliau memang sudah berpesan kepada kami agar selalu menengok beliau. Saya sering memanggil beliau melalui jendela dan selalu disahut. Biasanya setiap setelah subuh sampai pagi, beliau menonton televisi, tapi tadi tidak ada suara sama sekali," kata Nato.
Saat keduanya masuk, ternyata pintu bagian belakang sudah terbuka. Dari sana diduga pelaku masuk dan melakukan tindakan keji terhadap nenek renta tersebut.
"Saya tidak berani melihat lagi, katanya ada luka lebam dan berdarah pada mata. Tadi saya langsung melaporkan itu kepada warga lain. Ada ketua RT juga tadi," kata Erna.
Baca juga: Fransiska Ditemukan Tewas di Kolam Penangkaran Buaya, Tangannya Diikat Lakban
Sementara itu Durahman, adik korban, mengaku baru mengetahui kejadian itu setelah diberitahu tetangga korban.