Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Sangka, Hobi Steven Mengoleksi Tanaman Karnivora Mampu Hasilkan Cuan Jutaan Rupiah

Kompas.com - 30/10/2020, 15:26 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Steven Limantoro (27), warga asal Jalan Kargo, Denpasar, Bali, tak menyangka hobi menanam dan merawat tanaman karnivora bisa menghasilkan cuan.

Kini, dengan berjualan tanaman tersebut, Steven sukses meraup untung bersih rata-rata sebesar Rp 3 juta per bulan.

Steven menceritakan hobi mengoleksi tanaman karnivora ini dimulai sekitar tiga tahun lalu.

Baca juga: Bayi Baru Lahir Ditemukan di Depan Panti Asuhan, Ternyata Dibuang Ibunya yang Masih SMA

Saat itu, ia merasa tertarik karena keunikan jenis tanaman ini.

Tanaman ini berbeda karena nutrisi dan pupuknya berasal dari serangga yang tertangkap.

"Karena dia tak bisa dipupuk pakai kimia atau siraman. Serangga makanan utamanya," katanya saat ditemui di stan pameran tanaman hias, di Duta Orchid Garden, Jalan By Pase Ida Bagus Mantra, Denpasar, Jumat (30/10/2020).

Baca juga: Akhir Kasus Yaidah, Pemkot Surabaya Minta Maaf, Uang Transportasi Diganti, Pelayanan Ditingkatkan

Selain itu, jenis tanaman ini menurutnya eksotis karena ada yang memiliki kantong dan mulut.

"Jadi tanaman yang di ujung daunnya ada kantongnya ya kantong semar aja. Kalau venus flytrap dia ada mulutnya," katanya.

Awalnya, Steven hanya punya dua jenis tanaman, yaitu drosera dan venus. Lambat laun, jumlahnya terus bertambah karena ia sudah bisa membudidayakannya sendiri.

"Awalnya dua macam, setelah itu punya banyak. Setelah dicoba enggak terlalu susah peliharannya. Akhirnya kita jualan," kata dia.

Kini ia punya empat jenis tanaman pemakan serangga, yakni kantong semar atau nepenthes, venus flytrap, drosera, dan sarracenia.

Kantong semar atau nepenthes merupakan tanaman karnivora berkantong yang berfungsi menjebak serangga.


Sedangkan venus flytrap merupakan tanaman yang memiliki mulut berisikan duri untuk mencengkram serangga ketika hinggap.

Adapun drosera merupakan jenis tanaman yang memiliki rem pelekat, dan sarracenia memiliki bentuk seperti corong untuk menjebak serangga.

Untuk harganya, jenis tanaman ini ada di kisaran Rp 30.000 hingga Rp 1 juta.

Steven mulai berjualan sekitar dua tahun lalu secara online dan di depan rumahnya. 

Selain dari Bali, pembeli tanaman karnivora Steven berasal dari Yogyakarta dan Surabaya.

Ia mengatakan saat ini pasar untuk tanaman ini memang tak terlalu banyak dibanding jenis tanaman lain.

Sehingga selain berjualan, ia juga aktif memperkenalkan tanaman ini ke masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com