Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Sumpah Pemuda, Bendera Merah Putih Raksasa Diterbangkan Bersama Layangan

Kompas.com - 28/10/2020, 20:47 WIB
Slamet Widodo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com – Memupuk semangat persatuan dan kerukunan di hari Sumpah Pemuda, Rabu (28/10/2020), belasan pehobi layang-layang di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menggelar kegiatan “manjer bareng”, yang artinya menerbangkan layangan bersama.

Selain diramaikan puluhan jenis dan model layang-layang, turut diterbangkan bendera merah putih raksasa.

Para pehobi layang-layang ini tergabung dalam komunitas Pelayang Tulungagung (Petung).

Dalam kegiatan yang digelar di area persawahan Desa Gondosuli, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, diterbangkan bendera merah putih raksasa berukuran 9x12 meter.

Baca juga: Peringati Sumpah Pemuda, Keraton Yogyakarta Luncurkan Gendhing Gathi Taruna dan Bhinneka 

Bendera merah putih ini diterbangkan dengan dikaitkan pada layang-layang train naga raksasa, dengan panjang layangan lebih dari 100 Meter.

“Bendera dikaitkan pada tali benang layang-layang train naga yang juga berukuran besar. Agar kuat membawa bendera berkibar di udara,” terang kordinator komunitas pecinta layang-layang Tulungagung, Hadi Subandi, di lokasi menerbangkan layang-layang.

Dibantu sejumlah warga sesama komunitas, bendera mulai diterbangkan.

Selain penerbangan bendera raksasa, dalam acara yang digelar hingga Rabu sore ini, turut diramaikan puluhan layang-layang berbagai jenis dan model. Mulai dari layang-layang sport hingga hias.

“Ada model hias, dan pesawat, bentuk hewan, dan jenis lain,” terang Hadi Subandi.

Kegiatan ini sekaligus untuk memperingati hari Sumpah Pemuda, yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat persatuan dan kerukunan di masyarakat, khususnya pehobi layang-layang.

“Selain itu, juga untuk mempererat silaturahim, dan rasa gotong royong,” ujar Hadi Subandi.

 

Sementara itu, untuk menerbangkan layang-layang dengan bendera merah putih raksasa tersebut, pemilik layang-layang mengaku tidak mengalami kendala. 

Hanya saja, untuk menerbangkan layang-layang tersebut dibutuhkan personel minimal enam orang dewasa.

Baca juga: 23 Daerah di Jatim Jadi Zona Kuning, Khofifah: Kesembuhan Konsisten Dibanding Kasus Baru

“Kesulitan menerbangkan laying-layang ini tidak ada. Asalkan, dilakukan dengan cara kerja sama yang baik, antara penarik benang bagian kepala layangan, badan layangan dan ekor layangan,” ujar salah satu pehobi layangan, Tato, di lokasi kegiatan.

Selain untuk menumbuhkan semangat persatuan sesama pehobi layang-layang, kegiatan menerbangkan bersama ini diharapkan bisa menumbuhkan ide dan kreasi-kreasi baru di dunia layang-layang.

“Saling berbagi ilmu ide kreasi, juga kami laksanakan setiap acara seperti ini,” terang Hadi Subandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com