Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rancang Penyelundupan Warga Rohingya ke Aceh, 5 Orang Ditangkap, 2 di Antaranya Nelayan

Kompas.com - 28/10/2020, 17:27 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Lima orang ditetapkan sebagai tersangka karena merancang penyelundupan warga Rohingya ke Aceh dan Medan beberapa waktu lalu.

Dari lima tersangka, dua di antaranya adalah nelayan asal Aceh Timur. Sementara dua orang lainnya adalah warga etnis Rohingya yang telah lama menetap di kamp pengungsian Rohingya di Medan.

Sementara satu pelaku adalah seorang perempuan asal Medan.

“Lima tersangka jaringan penyelundupan manusia ke wiliayah Indonesa sudah berhasil diamankan. Dua orang nelayan warga Aceh Timur, satu wanita asal Medan, Sumatera Utara, dan dua tersangka etnis Rohingya,” kata Kepala Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Aceh Kombes Sony Sanjaya kepada wartawan saat konferensi pers, Selasa (27/10/2020).

Baca juga: Polisi Bongkar Sindikat Penyelundupan Warga Rohingya ke Aceh dan Medan, Tujuan Akhir Malaysia

Rombongan Rohingya dijemput dua nelayan

Sejumlah imigran etnis Rohingya beristirahat di pesisir Pantai Ujong Blang, Lhokseumawe, Aceh, Senin (7/9/2020). Sebanyak 297 imigran etnis Rohingya, dengan rincian 181 perempuan, 102 orang laki-laki, dan 14 orang anak-anak, terdampar ke perairan Aceh sekita pukul 00.30 WIB pada Senin dini hari.ANTARA FOTO/RAHMAD Sejumlah imigran etnis Rohingya beristirahat di pesisir Pantai Ujong Blang, Lhokseumawe, Aceh, Senin (7/9/2020). Sebanyak 297 imigran etnis Rohingya, dengan rincian 181 perempuan, 102 orang laki-laki, dan 14 orang anak-anak, terdampar ke perairan Aceh sekita pukul 00.30 WIB pada Senin dini hari.
Sonny mengatakan kasus penyelundupan tersebut terungkap saat penyelamatan satu kapal Rohingya di perairan laut Lhokseumawe pada Juni 2020 lalu.

Ia mengatakan sebenarnya puluhan Rohingya tersebut dijemput oleh dua tersangka nelayan Aceh Timur dari sebuah kapal besar di tengah laut.

Di sebutkan ada 900 orang di kapal besar tersebut.

Sebagian kemudian dinaikkan ke kapal milik tersangka dan dibawa ke perairan laut Aceh. Tiba-tiba kapal tersebut rusak dan warga Rohingya tersebut ditolong oleh para nelayan.

"Kemudian mereka dinaikkan ke kapal nelayan dibawa ke perairan laut Aceh dengan kondisi kapal tiba-tiba rusak, sehingga ditolong oleh nelayan,” lanjutnya.

Baca juga: Menlu: Indonesia Tampung Sementara 396 Pengungsi Rohingya Sepanjang 2020

Tujuan akhir Malaysia

Sejumlah imigran etnis Rohingya asal Myanmar tiba di Lhokseumawe, Aceh, Senin (7/9/2020). Sebanyak 297 imigran etnis Rohingya, dengan rincian 181 perempuan, 102 orang laki-laki, dan 14 orang anak-anak, terdampar ke perairan Aceh sekita pukul 00.30 WIB pada Senin dini hari.AFP/RAHMAT MIRZA Sejumlah imigran etnis Rohingya asal Myanmar tiba di Lhokseumawe, Aceh, Senin (7/9/2020). Sebanyak 297 imigran etnis Rohingya, dengan rincian 181 perempuan, 102 orang laki-laki, dan 14 orang anak-anak, terdampar ke perairan Aceh sekita pukul 00.30 WIB pada Senin dini hari.
Sony menjelaskan dua tersangka yang berhasil ditangkap berperan sebagai perantara untuk menyewakan kapal nelayan di Aceh Timur.

Mereka juga berperan menjemput warga Rohinya dari kapal besar yang ada di tengah laut.

Sementara satu tersangka wanita asal Medan dibayar oleh tersangka warga Rohingya untuk menjemput tiga pengungsi yang ada di kamp pengungsian di Lhoksumawe, Aceh.

Tiga pengungsi tersebut akan dibawa ke Medan lalu dibawa kabur ke Malaysia.

“Tersangka wanita ini dibayar oleh tersangka Rohingya untuk menjemput tiga pengungsi Rohingya di Lhokseumawe untuk dibawa ke Medan, tujuannya dibawa kabur ke Malaysia,” sebutnya

Baca juga: Beredar Informasi Kapal Rohingya di Perairan Aceh, Petugas Gabungan Patroli Laut

Saat ini polisi mencari satu tersangka utama warga Rohingya dan satu warga Aceh Timur yang menghubungkannya dengan dua tersangka nelayan.

“Dua tersangka Rohingya ini meraka perantara dari tersangka utama warga etnis Rohingya yang saat ini DPO, dan satu DPO warga Aceh Timur yang menghubungkan dengan dua tersangka nelayan,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya kapal motor yang membawa 94 orang etnis Rohingya terdampar di perairan pantai Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, sekitar pukul 12.00 WIB, Rabu (24/6/2020),

Baca juga: Tiga Hari Berturut-turut Rohingya Meninggal di Lhokseumawe, Alami Sesak Napas dan Demam Tinggi

Kapal motor mereka kemudian ditarik oleh warga Desa Lancok Kecamatan Syamtalira Banyu pada Kamis (25/6/2020) sore.

Puluhan pengungsi Rohingya tersebut terdampar di perairan Seunuddon, Aceh Utara sejak Selasa (22/6/2020).

Atas dasar kemanusian, saat itu seluruh warga Rohingya ditampung sementara di Kantor Imigrasi Lhoksumawe.

“Muspida sepakat merawat mereka sementara waktu. Atas nama kemanusiaan. Ini yang sakit-sakit kita bawa ke Rumah Sakit Cut Meutia, Aceh Utara. Semalam semua sudah dirapid test, hasilnya negatif,” kata Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib ini, melalui telepon ke Kompas.com, Jumat (26/06/2020).

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Masriadi | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com