Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Panjang, Pengunjung "Rest Area" Tol Trans Jateng Wajib Ikut Test Cepat

Kompas.com - 28/10/2020, 16:27 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, petugas akan menggelar tes cepat dan pengecekan suhu kepada pengunjung rest area. 

Hal tersebut untuk mencegah penambahan kasus Covid-19 selama libur panjang.

"Kita bekerja sama dengan gugus tugas termasuk pembatasan rest area dari fluktuatif kendaraan hal ini untuk pembatasan masyarakat di wilayah Jawa Tengah," ujar Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam keterangannya, Rabu (28/10/2020).

Baca juga: Libur Panjang, 6.000 Penumpang Datangi Bali, Mayoritas dari Jakarta

Luthfi mengatakan, Polda Jawa Tengah menerjunkan sebanyak 1.700 personel di empat posko perbatasan di Jawa Tengah dalam Operasi Zebra Candi sejak 26 Oktober hingga 6 November mendatang.

Empat posko tersebut antara lain Brexit Brebes, Kalikangkung, Banyumas, Rembang yang terakhir wilayah Brebes yang paling utara.

"Operasi Candi Zebra ini dengan harapan arus mudik dari Jakarta dapat terurai sampai di rumah masing-masing." jelas Luthfi.

Baca juga: Libur Panjang, Ridwan Kamil Kirim Surat Edaran untuk Kepala Daerah di Jabar

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpesan kepada warganya apabila tidak memiliki kepentingan mendesak lebih baik tetap tinggal di tempatnya masing-masing selama libur panjang.

Ganjar tidak melarang warganya untuk mudik pada saat libur panjang akhir pekan 28 Oktober hingga 1 November mendatang.

"Boleh kok mudik, tapi kita sarankan tidak mudik. Tapi kalau mau mudik kan tidak bisa tolak wong itu ya warga Jateng, hanya saya minta protokol kesehatannya diikuti,” kata Ganjar saat ditemui di kantornya, Senin (26/10/2020).

Kendati demikian, Ganjar telah menyiapkan tim pengamanan di sejumlah titik perbatasan di Jateng untuk mengantisipasi lonjakan pemudik saat libur panjang akhir pekan.

Tim tersebut juga akan melakukan random test di titik perbatasan dan tempat pariwisata.

Hal tersebut bertujuan untuk meyakinkan pengunjung dalam keadaan sehat.

"Kalau toh memang harus pulang maka wajib untuk mematuhi protokol kesehatan yang baik. Kalau ada random test tolong dibantu. Bagaimana cara membantu? Kami akan lakukan random test maka siapapun tolong jangan menghindar, terus kemudian kalau anda harus berwisata dan tempatnya ramai banget anda jangan masuk di situ,” jelasnya.

Untuk itu, Ganjar meminta kepada pengelola wisata untuk mengikuti rekomendasi dari Disporapar terkait prosedur beroperasi saat pandemi.

“Maka dengan cara itu kami akan percayakan kepada para penanggung jawab, tapi kalau tidak nanti kami akan melakukan patroli untuk itu dan selanjutnya kalau kemudian tidak mampu kami akan tutup, sehingga tidak membahayakan kepada mereka yang akan piknik ke tempat wisata itu,” tandasnya.

Selain itu, Ganjar juga mengingatkan para penyedia jasa penginapan untuk menerapkan protokol kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com