Selain menanam sawi, ia mulai menanam tomat, terung, wortel, cabai, kacang panjang, pokcoy.
“Harapannya dengan tambah jenis sayur-mayur ini, penghasilan bisa bertambah. Ini mimpi besar saya,” ungkap Niko.
Dengan melihat hasil yang cukup dari tanam sayur itu, kini ia mulai fokus membaktikan dirinya untuk menjadi petani hortikultura.
Baca juga: Kisah Perempuan Asal Sorong yang Tidak Bisa Bangun Gara-gara Vertigo
“Mungkin lewat pandemi ini saya disadarkan, kami memiliki potensi pertanian yang cukup, asalkan mau bekerja dan fokus. Bagi saya, ini berkat bagi keluarga saya di tengah pandemi ini. Karena selama belasan tahun, saya menggantungkan hidup dengan bekerja jadi proyek di luar kampung. Padahal, di tanah sendiri ada potensi yang luar biasa, termasuk menanam dan menjual sayur,” ungkap Niko.
Selain menanam tanaman hortikultura, di kebun itu ia juga memelihara ternak babi dan kambing. Ia menjadikan kotoran babi dan kambing tersebut untuk membuat pupuk organik.
Niko mengatakan, pencapainnya hingga saat ini, berkat dukungan banyak orang.
“Saya hanya bisa ucapkan terima kasih. Semoga kita semua aman dari wabah virus corona,” tutup Niko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.