Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Song Pedang, Situs Hunian Zaman Prasejarah di Gunungkidul

Kompas.com - 27/10/2020, 18:01 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Cerukan di perbukitan karst atau masyarakat sekitar menyebutnya Song Pedang di Pedukuhan Karang, Kalurahan Girikarto, Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta, salah satu hunian prasejarah.

Diperkirakan hunian itu dihuni ribuan tahun sebelum masehi.

"Hunian jaman prasejarah, Sampelnya masih dianalisis belum diketahui. Mungkin perkiraan paling muda 8.000-an tahun yang lalu," kata Penanggung Jawab Penelitian Song Pedang dari Badan Arkeologi Yogyakarta, Rizka Purnamasari, saat dihubungi melalui sambungan telepon Selasa (27/10/2020).

Baca juga: Australia Temukan Benda Peninggalan Manusia Prasejarah di Maros

Dijelaskan, penelitian di Song Pedang mulai dilakukan pada 2019.

Untuk fragmen yang ditemukan saat penelitian sebenarnya sudah dilakukan analisis terkait lamanya tahun hunian, tetapi pihaknya belum terlalu yakin.

"Penelitian di Song Pedang masih tahap awal sekali," ucap Rizka.

Beberapa Kulit Kerang yang ada di Song PedangKOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Beberapa Kulit Kerang yang ada di Song Pedang

Balai Arkeologi Yogyakarta sudah pernah melakukan penelitian di Gua Braholo, Kapanewon Rongkop, wilayah timur dan selatan wilayah Gunungkidul.

Song pedang digunakan untuk melengkapi penelitian bagian barat.

Baca juga: Arkeolog Temukan Jejak Istana Raja Wengker, Menantu Pendiri Majapahit di Situs Kumitir

Temuan di Song Pedang menambah panjang daftar bukti mengenai kehidupan masa prasejarah di kawasan Karst Gunung Sewu.

Badan Arkeologi Yogyakarta menemukan beberapa fragmen gerabah, lancipan tulang, spatula, serpih, sisa-sisa tulang hewan, sisa-sisa kerang, serta fragmen tengkorak dan rahang manusia.

Lancipan tulang yang ditemukan diduga berasal dari tulang spesies Macaca sp. atau primata sejenis monyet.

Dari situs https://arkeologijawa.kemdikbud.go.id disebutkan, selain itu sisa-sisa kerang hijau (Perna viridis) mendominasi di antara jenis kerang laut lainnya yang bisa ditemukan di Song Pedang.

"Tahun depan itu akan dilanjutkan penelitiannya, untuk mengetahui kehidupan wilayah barat. Song pedang berpotensi, harapannya tahun depan ada penelitian," ucap Rizka.

Salah seorang warga Padukuhan Karang, Priyadi mengatakan, di daerahnya banyak ditemukan song atau tebing kapur, karena wilayah perbukitan.

Baca juga: Saat Mau “Buang Air”, Pria Ini Temukan Situs Prasejarah

Namun demikian, baru Song Pedang yang ditemukan benda purbakala. Dari cerita turun temurun

Nama Song Pedang sendiri diberikan lantaran konon tempat itu dijadikan orang untuk bertapa demi mendapatkan pedang emas, tapi tidak pernah ditemukan.

Selebihnya, dikatakan tempat ini jadi persinggahan bagi mereka yang berlindung dari perang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com