Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Kalbar Mengaku Sudah Dua Kali Terpapar Covid-19

Kompas.com - 27/10/2020, 13:57 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengakui sempat terpapar virus corona atau Covid-19 sebanyak dua kali selama pandemi.

Namun demikian, jumlah virus yang berada di dalam tubuhnya termasuk kecil.

“Assalamualaikum. Sekadar berbagi pengalaman, saya sudah dua kali terpapar Covid-19,” kata Sutarmidji dalam akun media sosialnya yang terkonfirmasi, Selasa (27/10/2020).

Kendati dua kali dinyatakan terpapar virus corona, Sutarmidji hanya dinyatakan positif satu kali, yakni saat terpapar untuk kedua kalinya pada pekan kemarin.

Baca juga: Mahasiswa Gelar Demo Lanjutan, Gubernur Kalbar Ikut Turun ke Jalan

Sedangkan, saat terpapar yang pertama, jumlah virus di tubuhnya hanya 4,89 copies virus.  

“Saat terpapar pertama, quality-nya 4,89 copies virus, ini kategori negatif. Kemudian yang kedua 24 copies virus, ini kategori positif,” ucap Sutarmidji.

Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini merincikan, dia terpapar pertama kali pada akhir September 2020.

Saat itu, sebanyak 25 stafnya dinyatakan positif virus corona. Untuk kali kedua pekan lalu.

“Yang kedua quality-nya 24 copies virus. Sejak Sabtu kemarin sudah sembuh dan bersih dari virus. Tapi saya tetap isolasi untuk tidak berinteraksi dengan banyak orang,” ungkap Sutarmidji.

Baca juga: Desak Terbitkan Perppu Omnibus Law, Gubernur Kalbar Surati Jokowi

Diberitakan, jumlah kasus corona di Kalbar cenderung mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir.

Hal ini lantaran ada kewajiban pemerintah kabupaten mengirim 200 sampel swab per pekan.  

Maka dari itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat ( Kalbar) Harisson meminta rumah sakit swasta di Kota Pontianak tidak langsung merujuk pasien yang baru terindikasi Covid-19.

Menurut dia, rumah sakit swasta juga harus turut membantu pemerintah dalam menanggulangi penyebaran virus corona.

“Rumah sakit swasta jangan terlalu berpikir profit. Harus berpikir sosial juga. Jangan setiap pasien datang dan memiliki gejala mirip Covid-19, sudah buru-buru dirujuk,” kata Harisson kepada wartawan, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Pilkada di Tengah Pandemi, Gubernur Kalbar Tak Yakin Paslon Patuh Protokol Kesehatan

Harisson menyebut, saat ini, pola pelayanan rumah sakit swasta jika ada pasien yang terindikasi Covid-19 langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso Pontianak, sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan pasien.

“Saya harap, kalau ada pasien Covid-19 atau terindikasi dan gejala Covid-19 langsung dirawat saja. Jangan ditolak,” ujar Harisson.

Sebagaimana diketahui, hingga Sabtu (24/10/2020) terdapat 1.564 pasien corona atau Covid-19 di Kalbar. 

Sebanyak 1.286 di antaranya telah sembuh dan ada 10 orang meninggal dunia.

Baca juga: Gubernur Kalbar: Warga yang Berpikir Covid-19 Rekayasa Sadarlah

Kemudian ada 268 pasien aktif yang masih menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit atau di rumah karantina khusus.

“Jumlah pasien Covid-19 di Kalbar memang terjadi peningkatan karena kita intensifkan pemeriksaan swab,” sebut Harisson. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com