Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Libur Panjang di Pelabuhan Merak Diprediksi Terjadi Malam Ini dan Besok

Kompas.com - 27/10/2020, 12:50 WIB
Rasyid Ridho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CILEGON, KOMPAS.com - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak, Banten memprediksi puncak arus penumpang saat libur panjang akhir bulan Oktober akan terjadi malam ini hingga besok.

"Prediksi puncak di Pelabuhan Merak bisa terjadi hari ini pada malam hari dan besok. Karena, long weekend-nya kan dimulai tanggal 28 Oktober," kata General Manager PT ASDP Cabang Merak, Hasan lessy kepada wartawan. Selasa (27/10/2020).

Hasan menuturkan, pada libur panjang yang terjadi dari tanggal 28 Oktober hingga 1 November 2020 jumlah penumpang di Pelabuhan Merak akan meningkat 6 persen.

"Untuk peningakatan penumpang 6 persen dari hari biasanya rata-rata yah. Kalau normalnya penumpang itu sekitar 900 orang, kendaraan dua ribuan," ujar Hasan.

Baca juga: Sambut Libur Panjang, Obyek Wisata di Bali Jamin Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, jumlah kapal disiapkan sebanyak 55 unit, hari biasa hanya hanya 38 kapal yang dioperasikan.

"Saat ini secara normal yang beroprasi ada 38 kapal, melihat dilapangan belum ada peningkatan yang signifikan. Kita punya 75 kapal, yang siap ada 55 kapal," ujar Hasan.

Kini, jumlah dermaga sudah ada 7 dermaga, satu diantaranya dermaga eksekutif.

"Dermaga saat ini sudah ada penambahan satu dermaga yaitu dermaga 4. Jadi aeluruhnya ada 7 dermaga yang melayani kapal," tuturnya.

Baca juga: Libur Panjang, PT KAI Tambah Perjalanan Kereta Api hingga 13 Persen

Mengantisipasi penyebaran Covid-19, PT ASDP Merak sudah menerapkan protokol kesehatan seperti penumpang diwajibkan membeli tiket secara online.

Kemudian, pengguna jasa harus menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan tentunya kapasitas penumpang di kapal dibatasi 50 persen.

Selain itu, pihaknya juga mewaspadai cuaca buruk di perairan Selat Sunda.

"Terkait cuaca kita terus kordinasi dengan pihak terkait seperti Syahbandar, BMKG," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com