Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Libur Panjang, Obyek Wisata di Bali Jamin Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

Kompas.com - 27/10/2020, 12:36 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Menyambut libur panjang cuti bersama di akhir pekan, sejumlah pengelola destinasi wisata di Provinsi Bali berupaya menerapkan protokol kesehatan ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Manajer Operasional obyek wisata Tanah Lot Tabanan Ketut Toya Adnanyana mengatakan, pihaknya terus menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan melalui media sosial.

Sehingga, wisatawan mengetahui apa saja yang harus dilakukan saat berwisata di Tanah Lot.

Selain itu, pengelola juga menyediakan tempat mencuci tangan di area Tanah Lot. Para wisatawan wajib menggunakan masker dan akan melewati pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk.

"Prosedur kita di lapangan, pendekatan langsung ataupun lewat pengeras suara, dan ada media tulisan juga untuk disiplin protokol kesehatan," kata Adnanyana saat dihubungi, Selasa (27/10/2020).

Baca juga: Jateng Bersiap Sambut Libur Panjang, Ada Rapid Test di Tempat Wisata

Tanah Lot, kata dia, tak membatasi jumlah pengunjung selama libur panjang akhir Oktober 2020.

Sebab, Tanah Lot bisa menampung 25.000 wisatawan per hari. Pengelola memprediksi jumlah kunjungan pada libur akhir pekan ini sebanyak 2.000 wisatawan.

"Kalau kita tidak ada membatasi pengunjung. Karena kawasan lumayan luas, jadi tidak ada kerumunan pengunjung," kata dia.

Adnyana mengatakan, Tanah Lot turut terdampak saat pandemi Covid-19. Hal itu terlihat dari jumlah kunjungan yang hanya 600 orang per hari.

Sementara itu, Manajer Restoran Gong Jatiluwih Tabanan Agus P Wardhana memprediksi jumlah tamu bakal meningkat saat libur panjang.

Meski Jatiluwih merupakan destinasi wisata alam, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

 

Setiap pengunjung wajib menjalani pengukuran suhu dan mencuci tangan. Selain itu, ada pembatasan pengunjung untuk menghindari kerumunan.

Rata-rata, sebanyak 100 mengunjungi Jatiluwih pada hari biasa. Lalu, 300 orang pada akhir pekan.

"Peningkatan mungkin mulai hari Kamis atau Jumat ini," kata dia.

Ia berharap pandemi segera berlalu dan pariwisata Bali pulih seperti dulu. Sebab, Bali merupakan salah satu destinasi wisata dunia dan perekonomian masyarakatnya sangat bergantung pariwisata.

Sebanyak 650 obyek wisata di Bali sudah terverifikasi dalam menerapkan protokol kesehatan.

Obyek wisata yang gagal menerapkan protokol kesehatan akan mendapat teguran hingga ditutup.

Baca juga: Libur Panjang Cuti Bersama, Aparat Akan Awasi Tempat Wisata di Bali

Pemprov Bali telah mengeluarkan edaran tentang kewaspadaan kegiatan libur panjang dan cuti bersama Oktober dalam rangka menekan penularan Covid-19, pada Kamis (22/10/2020).

"Peningkatan pergerakan orang sejalan dengan libur panjang dan cuti bersama akhir Oktober 2020 berpotensi menyebabkan peningkatan penularan virus corona," tulis Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra dalam edaran bernomor 4.253 tahun 2020 itu.

Dalam edaran itu, pemerintah kabupaten/kota, pengelola, pemangku kepentingan di tempat wisata, dan masyarakat wajib meningkatkan disiplin protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, juga menjaga jarak.

Jumlah kunjungan wisatawan di sebuah obyek wisata pun dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas.

Kemudian, aparat meliputi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama TNI-Polri akan mengawasi tempat-tempat wisata, terutama mengurangi kerumunan. Langkah itu diharapkan bisa mencegah penularan Covid-19 saat libur panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com