Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Solo di Perantauan Diimbau Tak Pulang Kampung Sebelum Ada Vaksin

Kompas.com - 27/10/2020, 11:50 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo kembali mengimbau warganya di perantauan untuk tidak pulang kampung saat libur panjang akhir Oktober 2020.

Warga perantau diminta tidak kembali ke kampung halaman sampai vaksin Covid-19 ditemukan.

"Kita mengimbau (warga) tidak perlu pulang ke kampung dulu sebelum vaksin ini ditemukan dan diimplementasikan atau diberlakukan," kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyikapi libur panjang akhir Oktober 2020 di Solo, Jawa Tengah, Selasa (27/10/2020).

Baca juga: Bunga Bangkai Suweg Muncul di Taman Pekarangan Sekolah di Solo

Rudy meminta agar libur panjang dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga.

Setelah Covid-19 berakhir, Rudy pun mempersilakan warga Solo yang ada di perantauan untuk pulang ke kampung halaman.

"Lebih baik liburan di tempat bekerja bersama keluarga di sana. Baru nanti kalau Covid-19 sudah aman kita ketemu dengan keluarga," ujar Rudy.

Rudy juga mengatakan, warga Solo yang berada di perantauan bisa menjalin komunikasi dengan keluarga melalui kecanggihan teknologi.

Baca juga: Ada Pedagang Positif Corona, Pasar Harjodaksino Solo Kembali Ditutup

"Ketemu dengan keluarga untuk pengobat rindu pakai video call kan juga masih bisa," tutur dia.

Dia menambahkan, imbauan untuk tidak pulang merupakan program pemerintah dalam mengendalikan penyebaran Covid-19.

Di sisi lain pergerakan ekonomi harus tetap berjalan.

"Dua-duanya ini sama-sama beratnya, sehingga kalau pulang ke Solo ya silakan saja. Namun, tetap 3M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak) itu dilaksanakan," terang dia.

Baca juga: Staf KPU Wonogiri Ditemukan Meninggal dalam Kamar Hotel di Solo

Lebih lanjut, selama libur panjang akhir Oktober 2020, Pemkot Solo mengoptimalkan keberadaan Jogo Tonggo untuk mengawasi pendatang.

Pengawasan ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan dan penyebaran Covid-19 yang dibawa pendatang dari luar Solo.

"Kita memanfaatkan dan optimalkan jogo tonggo untuk memberikan laporan kepada Gugus Tugas, sehingga kita lebih mudah untuk monitoring (pendatang)," kata Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com