Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anya Membuat Perhiasan Cantik dari ASI, Produknya sampai ke Singapura

Kompas.com - 27/10/2020, 05:24 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sumber Kompas TV

KOMPAS.com - Anya Almira, wanita asal Surabaya, Jawa Timur, menggeluti bisnis perhiasan yang tidak biasa.

Bukan sembarang perhiasan yang dia buat, melainkan perhiasan dari ASI alias air susu ibu.

Ide ini dia dapatkan dari banyaknya stok ASI saat melahirkan anak pertama.

Beberapa di antaranya bahkan sempat basi dan terpaksa dibuang.

Baca juga: Tak Sanggup Hidup Susah, Siswi SMP di Lombok Memutuskan Nikahi Remaja 17 Tahun

 

Berangkat dari hal tersebut Anya akhirnya mulai mencoba berkreasi membuat perhiasan dari ASI.

Anya mengatakan, untuk menghasilkan perhiasan yang cantik tak memerlukan banyak ASI. Hanya beberapa mililiter saja perhiasan sudah bisa tercipta.

Baca juga: 4 Tahun Kasus Mandek, Siswi Korban Pemerkosaan Gugat Kapolri dan Kapolres Dibantu 13 Advokat

 

ASI yang kental biasanya menghasilkan perhiasan yang lebih kuat.

Cara membuatnya, ASI yang kental dikeringkan hingga menjadi bubuk.

Cincin yang terbuat dari ASI atau air susu ibu.Tangkapan layar KompasTV Cincin yang terbuat dari ASI atau air susu ibu.

Kemudian diberi cairan kimia sebagai pengikat bubuk ASI. Setelahnya aduk perlahan hingga seluruhnya tercampur, dan tuangkan ke cetakan sesuai bentuk yang diinginkan.

Meskipun caranya terlihat cukup mudah, tetapi proses memadatkan ASI bisa memakan waktu hingga empat hari.

"Kalau untuk pembekuan, 3-4 hari sudah selesai." ujar Anya dikutip dari Kompas TV, Senin (26/10/2020).

 

Terakhir, ASI yang telah padat bisa dikreasikan sebagai batu perhiasan.

Empat tahun

Bisnis perhiasan ASI ini telah digeluti Anya selama empat tahun terakhir.

Selain di Surabaya, pesanan perhiasan ASI buatan Anya juga telah dikirim hingga ke Singapura.

Kebanyakan pelanggan memesan perhiasan yang bisa dipakai sehari-hari seperti cincin dan liontin.

Anya Almira, wanita asal Surabaya, Jawa Timur, menggeluti bisnis perhiasan yang tidak biasa. Bukan sembarang perhiasan yang dia buat, melainkan perhiasan dari ASI alias air susu ibu.Tangkapan layar KompasTV Anya Almira, wanita asal Surabaya, Jawa Timur, menggeluti bisnis perhiasan yang tidak biasa. Bukan sembarang perhiasan yang dia buat, melainkan perhiasan dari ASI alias air susu ibu.

Beberapa pelanggan pun sengaja membawa ASI mereka yang sudah tidak terpakai atau basi untuk dibuat menjadi perhiasan.

Harga satuan perhiasan yang dibuat Anya dipatok mulai dari Rp 700.000 hingga jutaan rupiah tergantung bahan dan model perhiasan.

“Pemesan biasanya custom, jadi mereka pesan perhiasan yang bisa mereka pakai setiap hari. Biasanya juga disimpan untuk anaknya kelak jika sudah besar. Harganya bervariasi, kalau dari silver itu mulai Rp 700.000, kalau dari emas lebih mahal lagi," ujar Anya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas TV
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com