BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertamu ke Puri Gedeh, Semarang rumah dinas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Minggu (25/10/2020) kemarin.
Meski kental dengan nuansa politik, Ridwan mengatakan jika pertemuan dengan Ganjar hanya sebatas berbalas kunjungan. Sebab, Ganjar sudah dua kali berkunjung ke Bandung.
"Pembicaraanya 100 persen kepramukaan dan Covid-19,” kata Emil, sapaan akrabnya di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (26/10/2020).
Ia mengaku hanya mengantar istrinya, Atalia Praratya yang menjabat sebagai Ketua Kwarda Pramuka Jabar untuk bertukar pikiran dengan istri Ganjar, Siti Atikoh yang menjabat Ketua Kwarda Pramuka Jateng.
Baca juga: Survei IPI: Elektabilitas Ganjar Paling Tinggi, Diikuti Prabowo
Dalam hasil survei dari lembaga survei Indikator Politik Indonesia, Ganjar berada di posisi teratas, sementara Emil berada di posisi kelima.
Disinggung soal itu, Emil menilai hal itu wajar dalam dinamika politik.
“Survei mah setiap dua bulan berganti, ada naik ada turun itu biasa. Kemarin betul lebih karena kalau istri dilepas sendiri, kan bahaya. Jadi saya menemani, memastikan pembicaraan terkait kepramukaan berjalan baik. Tidak ada sedikitpun pembicaraan mengenai politik,” tuturnya.
Emil pun menjelaskan, pembahasan dengan Ganjar juga meliputi penanganan Covid-19 soal antisipai lonjakan kasus saat libur panjang.
“Beliau berpesan membantu menyisir pemudik asal Jateng di Jabar,” ucap Emil.
Baca juga: Cara Ridwan Kamil Bantu UMKM Saat Pandemi: Promosikan di Medsos hingga Ikut Desain Kemasan
Permintaan ini menurutnya sangat sesuai dengan rencananya bersama Kapolda Jabar untuk menggelar tes Covid-19 secara acak di ruas tol.
”Rutenya melintasi ke Jateng, kami melakukan antisipasi, di luar itu tidak ada yang mengemuka. Kami bersilaturahmi, Gubernur Jateng sudah dua kali ke Jawa Barat,” paparnya.
Emil pun menampik jika pertemuan itu menyiratkan upayanya mendulang suara pada Pilpres 2024.
"Bagi saya apakah dilihat sebagai poin di 2024 atau tidak gak selalu dipikirin. Yang penting aktivitas ini meningkatkan derajat para UMKM. Sama kayak Covid apakah Covid ini jadi panggung ya gak juga," paparnya.
Jika ada pihak yang mengapresiasi, lanjut dia, hal itu merupakan bonus.
Ia menegaskan hanya sedang berupaya menaikan kembali roda ekonomi UMKM yang terperosok selama pandemi.
"Itu mah bonus karena niatnya buat kerja. Ini sama kalau ada mengapresiasi elektoral bonus, enggak juga gak apa-apa. Irisannya ada, saya bisa desain dan saya punya follower. Tidak dalam rangka, kalaupun ada apresiasi ya alhamdulillah saja," jelasnya.
Baca juga: Ridwan Kamil Mendesain Masjid Seribu Bulan, Calon Masjid Terbesar di Banyumas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.