Bahkan, pendapatannya anjlok saat awal pandemi. Sebab, warga tak membeli makanan di restoran karena takut tertular Covid-19.
Mereka juga khawatir karena pengemudi ojol selalu bertemu banyak orang. Belum lagi, pandemi Covid-19 yang belum tahu kapan berakhir membuat masyarakat berhemat.
Akhirnya, warga yang khawatir dengan kebersihan makanan itu memilih memasak sendiri di rumah.
“Pelanggan juga mengurangi kontak fisik dengan orang lain,”ujar dia.
Ubaidilah terus berupaya meyakinkan pelanggan tetap aman dari penularan Covid-19. Salah satunya, dengan menjaga jarak saat mengantar barang kepada pelanggan.
Baca juga: Kejutan untuk Warga Perbatasan Indonesia-Timor Leste di Tengah Pandemi Corona
Ubaidilah juga menjamin kebersihan bungkusan makanan yang diantar kepada pelanggan.
Setelah memasuki penerapan kebiasaan baru, pembeli makanan via online mulai berangsur normal. Ketakutan warga mulai berkurang.
“Kami juga diwajibkan memakai protokol kesehatan secara lengkap,” terang dia.
Mulai dari memakai masker, memakai hand sanitizer, menjaga jarak, dan lainnya. Semua protokol itu menjadi syarat untuk menjaga kesehatan dan keamanan dari Covid-19.
Dampak pandemi Covid-19 itu tak hanya dialami oleh Ubaidillah, namun hampir semua pengemudi ojol.
“Tak hanya GoFood yang sepi, mengantar penumpang juga sepi,” tambah Sugiono pengemudi Gojek asal Kelurahan Slawu.