SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah menutup sementara operasional Pasar Harjodaksino di Kecamatan Serengan, Solo setelah ada pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Penutupan sementara pasar tradisional ini untuk kedua kalinya.
Sebelumnya, pada 14 Juli 2020 pasar ini ditutup sementara karena ada pedagang yang positif Covid-19.
"Iya (ditutup) karena adalah salah satu suami pedagang meninggal (positif Covid-19) dan istrinya pedagang itu juga kena Covid-19," kata Lurah Pasar Harjodaksino, Listianto kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Senin (26/10/2020).
Baca juga: Ratusan Pedagang Pasar Hardjodaksino Solo Jalani Tes Swab
Penutupan pasar akan berlangsung hingga Minggu (1/11/2020) mendatang. Penutupan dilakukan guna memutus penularan Covid-19 sekaligus sterilisasi.
"Penutupannya sampai tanggal 1 November 2020," ujarnya.
Menurut dia, penutupan pasar tersebut membuat para pedagang pasar protes.
Dirinya tidak mempermasalahkan protes pedagang itu demi memutus rantai penularan Covid-19.
"Kami jelaskan penutupan pasar ini dan mereka memahaminya. Karena bahaya juga kalau tidak disemprot memutus Covid-19," katanya.
Baca juga: 9 Pedagang Positif Covid-19, Penutupan Pasar Benjeng Gresik Diperpanjang
Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo Heru Sunardi mengatakan, ia sudah berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 terkait penutupan Pasar Harjodaksino.
Penutupan pasar dilakukan untuk kepentingan tracing kontak erat maupun dekat dengan positif Cocid-19.
"DKK ingin melakukan tracing secara masif karena di Pasar Harjodaksino perlu serius penanganannya. Dan akan dilakukan swab secara besar-besaran," kata Heru.
"Kalau kita (pemkot) melakukan swab pasar tidak ditutup itu tidak ada artinya. Sehingga di-swab hasilnya keluar ternyata negatif dibuka. Kalau ternyata positif kan sekian hari tidak ditutup potensi penularannya ke mana-mana," sambungnya.
Heru pun mengingatkan pedagang bahwa penutupan sementara pasar karena adanya wabah Covid-19. Sehingga semua pedagang harus berhati-hati.
"Ini ujian, semua harus tabah. Ya sudah kita hadapi saja para pedagang protokol kesehatan juga dipenuhi. Pemerintah juga pelayanan-pelayanan kesehatan khususnya tracing terhadap pedagang harus dilakukan. Supaya memutus mata rantai penularan Covid-19," terang Heru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.