Ini Ciri-ciri Mayat Perempuan yang Ditemukan di Pinggir Sungai Sungon, Madiun

KOMPAS.com - Warga Dusun Bulu, Desa Siarapan, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, dihebohkan dengan ditemukannya sesosok mayat perempuan tanpa identitas di pinggir Sungai Sungon, Minggu (25/10/2020).

Kasat Reskrim Polres Madiun AKP Aldo Febrianto mengatakan, saat ditemukan mayat tersebut sudah dalam keadaan membusuk dan diperkirakan meninggal sekitar 15 hari yang lalu.

Masih dikatakan Aldo, ciri-ciri mayat tersebut yakni, berjenis kelamin perempuan dan berusia sekitar 60 tahun.

Baca juga: Ketika Dia Datang Bersama Keluarganya Meminta Saya ke Nenek, Saya Mau Diajak Menikah

Kemudian memiliki tinggi badan sekitar 150 centimeter dan rambut panjang kurang lebih 30 centimeter.

"Tidak terdapat tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban," kata Aldo yang dihubungi Kompas.com, Minggu (25/10/2020).

Baca juga: Mayat Perempuan Ditemukan di Pinggir Sungai, Polisi: Diperkirakan Meninggal 15 Hari Lalu

Kronologi ditemukannya jenazah korban

Diceritakan Aldo, mayat korban pertama kali ditemukan seorang pegawai Perhutani bernama Saiful yang mendapat kabar dari warga di sekitar Sungai Sangon. Pasalnya, warga mengeluh bau menyengat di sekitar sungai.

Saiful yang mendapat informasi itu kemudian mengeceknya. Saat di lokasi, Saiful menduga bau tersebut berasal dari mayat manusia.

Kemudian, oleh Saiful penemunan mayat tersebut dilaporkan ke Polsek Nglames.

Baca juga: Ini Pengakuan Pria yang Bacok Anggota DPRD Jeneponto

Polisi yang mendapat laporan itu langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Setelah olah TKP, mayat kemudian dibawa ke RSUD Panti Waluyo Mejayan untuk dilakukan visum.

Saat ini polisi belum mengetahui identitas mayat perempuan yang ditemukan di pinggir sungai tersebut.

"Bagi warga yang merasa kehilangan anggota keluarga silakan mendtangi ru,ah sakit untuk dilakukan pengecekan," ungkapnya.

Baca juga: Seorang Istri Ajak 2 Pria Bersetubuh di Rumahnya Saat Suami Sedang Pergi, Digerebek Warga

(Penulis Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor Dheri Agriesta)