Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2020, 09:42 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dony Aprian

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Sebagian besar santri salah satu pesantren di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilacap dr Pramesti Griana Dewi mengatakan, saat ini dari total 502 santri yang positif Covid-19, tinggal empat yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Tadi malam ada yang dirujuk lagi ke rumah sakit, jadi sekarang ada empat," kata Pramesti melalui pesan singkat, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Seorang Anggota DPRD Cilacap Meninggal akibat Covid-19

Secara umum kondisi keempat orang yang dirawat di rumah sakit dalam kondisi baik.

Namun, masih mengalami demam dan sedikit batuk.

Dikatakan Pramesti, untuk santri yang sebelumnya menjalani karantina mandiri di gedung Madrasah Aliyah (MA) telah dinyatakan sembuh.

"Sudah (sembuh), semuanya sudah kembali ke pondok, enggak ada lagi yang di MA," ujar Pramesti.

Pramesti mengatakan, santri yang menjalani karantina mandiri dinyatakan sembuh tanpa melalui swab evaluasi.

Baca juga: Santri Terpapar Covid-19 di Cilacap Bertambah, Total Jadi 121

Pasalnya, seluruhnya masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).

"Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 413 Tahun 2020 dan panduan terbaru bahwa untuk konfirmasi positif tanpa gejala penatalaksanaannya adalah isolasi mandiri atau isolasi di tempat khusus selama 10 hari," jelas Pramesti.

Setelah menjalani isolasi mandiri, selanjutnya akan diperiksa oleh dokter penanggung jawab.

Jika secara klinis kondisinya baik, maka dinyatakan selesai isolasi dan dinyatakan sembuh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com