PANGANDARAN, KOMPAS.com - Jumlah bangunan rusak akibat bencana gempa bumi bermagnitudo 5,9 di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, bertambah.
Hingga Minggu (25/10/2020) malam, Pusdalops BPBD Kabupaten Pangandaran mencatat ada tujuh rumah mengalami kerusakan.
"Laporan yang kami terima sampai saat ini (Minggu malam) ada tujuh rumah rusak," jelas Manajer Pusdalops BPBD Pangandaran, Ranta, melalui pesan WhatsApp, Senin (26/10/2020) pagi.
Dari tujuh rumah rusak tersebut, sebanyak lima unit di antaranya rusak ringan dan dua rumah rusak sedang.
Warga yang rumahnya mengalami kerusakan, yakni milik Agus Sugianto, warga Lebakjero, Kecamatan Langkaplancar; Nanti, warga Kedungwuluh, Kecamatan Padaherang; Uun, warga Masawah, Kecamatan Cimerak; Was, warga Kedungwuluh, Kecamatan Padaherang; Mustopa, warga Cikare'es, Kecamatan Cigugur; Ruhaedi, warga Cisagu, Kecamatan Langkaplancar; dan Paijan, warga Bantarkalong, Kecamatan Pangandaran.
Baca juga: 8 Orang Mengungsi karena Rumah Rusak Diguncang Gempa Pangandaran M 5,9
Terdapat sejumlah retakan pada dinding rumah milik warga tersebut. Meski rumahnya rusak, Ranta mengatakan, warga tetap menempati rumah tersebut.
"Tidak ada yang mengungsi," jelasnya.
Tidak hanya di Pangandaran, bangunan rusak akibat gempa juga terjadi di Kabupaten Ciamis.
Pusdalops BPBD Kabupaten Ciamis melaporkan ada 13 rumah rusak akibat gempa, Minggu siang.
Ke-13 rumah yang rusak tersebut berada di enam kecamatan. Di Kecamatan Lakbok satu rumah rusak, Kecamatan Banjarsari sebanyak empat rumah rusak, Kecamatan Pamarican sebanyak empat rumah rusak, Kecamatan Purwadadi dua rumah rusak, Kecamatan Ciamis satu rumah rusak, dan Kecamatan Tambaksari satu rumah rusak.
Sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo 5,9 mengguncang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (25/10/2020) pukul 07.56 WIB.
Baca juga: Dampak Gempa M 5,9 Pangandaran, Puluhan Rumah di Tasik, Garut, hingga Ciamis Rusak
Menurut situs BMKG, pusat gempa berada di 8,22 LS-107,87 BT, atau tepatnya 90 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran.
Gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer. Gempa yang dirasakan cukup kuat getarannya ini tidak berpotensi tsunami.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.