Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Pangandaran, Satu Rumah Warga di Ciamis Rusak

Kompas.com - 25/10/2020, 11:06 WIB
Candra Nugraha,
Dony Aprian

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com - Satu rumah warga di Dusun Kertaharja, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, dilaporkan rusak akibat gempa magnitudo 5,9 yang mengguncang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Kerusakan terjadi pada dinding dan atap rumah bagian luar ambruk.

"Satu rumah rusak di Pamarican," kata Ketua Tagana Ciamis, Ade Waluya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Pangandaran, Ini Tanggapan PVMBG

Ade menambahkan, rumah yang mengalami kerusakan adalah milik Yono Mustofa.

Terlihat atap rumah bagian luar ambruk setelah diguncang gempa yang cukup kuat.

Akibat kejadian ini, lanjut Ade, anak Yono bernama Deden menjadi korban.

Deden mengalami luka-luka dan sudah mendapat pengobatan di Klinik Kertahayu.

"Upaya penanganan, kami, aparat setempat, serta warga gotong royong membersihkan puing-puing reruntuhan," jelas Ade.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Pangandaran, Tidak Berpotensi Tsunami

Anggota Tagana Ciamis di Kecamatan Pamarican, Baehaki Effendi menyampaikan, bagian rumah yang rusak yakni dinding samping rumah dan atap bagian luar rumah.

Saat ini, kata Baehaki, korban membutuhkan sembako, terpal dan sejumlah perabotan rumah tangga.

Diberitakan sebelumnya, gempa magnitudo 5,9 terjadi di Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (25/10/2020) pukul 07.56 WIB.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi terletak pada koordinat 107,87° BT dan 8,32° LS (90 km barat daya Pangandaran, Jawa Barat) dengan magnitudo M 5,9 pada kedalaman 10 km.

Guncangan gempa bumi dirasakan ke sejumlah wilayah. Seperti Sukabumi, Tasikmalaya, dan Pangandaran dengan intensitas III-IV MMI.

Di Cilacap, Kuningan Garut, dengan intensitas III MMI, serta di Kabupaten Bandung, Banyumas, Kutoarjo, Kebumen, Banjarnegara, Kulonprogo, Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta, dan Bandung dengan intensitas II-III MMI.

Dalam siaran pers yang diterima media, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana ( PVMBG) Badan Geologi menjelaskan, berdasarkan tatanan tektonik perairan selatan Jawa dipengaruhi oleh zona tunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, sehingga memberikan kontribusi tektonik di laut maupun di daratan Pulau Jawa.

Wilayah di sekitar pusat gempa bumi disusun oleh batuan sedimen dan batuan gunungapi berumur tersier serta batuan gunungapi berumur kuarter.

Batuan tersier yang terlapukan serta batuan berumur muda dan bersifat urai bersifat mengamplifikasi guncangan gempa bumi.

Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, gempa bumi berasosiasi dengan aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat.

Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, karena meskipun berpusat di laut namun energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan deformasi di bawah laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com