Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awalnya untuk Usir Kebosanan, Kini Usaha Sofa Botol Plastik Andi Bisa Raup Jutaan Rupiah

Kompas.com - 24/10/2020, 21:21 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Berawal dari kebosanan di rumah semenjak pandemi Covid-19, Andi Surya Sapada membuat sofa unik berbahan baku botol plastik bekas.

Bisnis pembuatan sofa dari botol plastik tersebut baru digeluti Andi Surya dan adiknya, Andi Muhammad Syakiran, pada awal Juli 2020.

Namun, dia telah memiliki banyak pelanggan hingga ke luar Sumatera Selatan, provinsi tempat tinggalnya.

Baca juga: Pria Ini Ciptakan Toples Berbentuk Virus Corona, Omzet Jutaan Rupiah Per Bulan

Ide pembuatan sofa berbahan botol plastik itu bermula ketika Andi Surya melihat banyak botol bekas air mineral yang tertumpuk di rumahnya.

Sebab, sebelum menekuni bisnis sofa, Andi Surya adalah salah satu agen air minum mineral untuk kesehatan di kota Palembang.

Para pekerja di Andi Brother sedang membuat sofa berbahan baku botol plastik bekas di Jalan Ratusianum, Lorong Langgar Nomor 32 RT 38 Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (24/10/2020).KOMPAS.com/ Aji YK Putra Para pekerja di Andi Brother sedang membuat sofa berbahan baku botol plastik bekas di Jalan Ratusianum, Lorong Langgar Nomor 32 RT 38 Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (24/10/2020).

Berbekal pengalamannya yang juga pernah menjadi seorang admin konsultan limbah industri, perempuan berusia 30 tahun ini pun mencari cara untuk memanfaatkan botol plastik bekas.

"Kemudian saya mengajak adik saya untuk mencoba membuat sofa di rumah dengan alat seadanya,"kata Andi di kediamannya, Jalan Ratusianum, Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang, Sabtu (24/10/2020).

Baca juga: Bertahan di Masa Pandemi dengan Tanam Palawija, Ishak Raih Omzet Rp 15 Juta

Dalam pembuatan sofa tersebut, botol plastik bekas yang telah dibersihkan dipotong menjadi dua bagian.

Kemudian, dua botol itu dijadikan satu dan balut dengan lakban agar terikat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com