Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Ibu Dipenjara karena Narkoba, Balita di Medan Dianiaya Paman Bibi gara-gara Buang Air di Celana

Kompas.com - 24/10/2020, 12:21 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Bocah 4 tahun di Medan Sunggal, Kota Medan dianiaya oleh paman dan bibinya berinisial JS (27) dan SE (24).

Penganiayaan dilakukan karena mereka geram bocah 4 tahun itu kerap kencing dan buang air besar di celana.

Sejak tiga bulan terakhir, bocah 4 tahun itu ikut paman dan bibinya setelah sang ibu serta ayahnya dipenjara karena kasus narkoba.

"Bapak sama Ibu nya di penjara kasus narkoba, anaknya baru satu ini," kata Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmadi dilansir Tribunmedan.id, Jumat (23/10/2020).

Selain dipukul, balita tersebut juga jarang diberi makan oleh paman dan bibinya.

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk membantu kisah ini. Sumbangkan rezeki Anda untuk membantu meringankan sang balita agar dapat hidup lebih baik. Klik di sini untuk donasi.

Baca juga: Orangtua Dipenjara, Anak 4 Tahun Diduga Dianiaya Paman dan Bibi di Medan

Wajah lebam dan kehausan

Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi mengevakuasi korban penganiayaan oleh bibi dan pamannya di Mencirim. Korban masih berusia 4 tahun. Kedua orang tua korban dipenjara karena kasus narkoba.Istimewa Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi mengevakuasi korban penganiayaan oleh bibi dan pamannya di Mencirim. Korban masih berusia 4 tahun. Kedua orang tua korban dipenjara karena kasus narkoba.
Kasus penganiayaan tersebut terungkap saat balita tersebut tiba-tiba keluar rumah ke depan halaman tetangganya dan minta minum karena kehausan.

Tetangga balita tersebut terkejut melihat wajah bocah 4 tahun itu lebam. Mereka pun kemudian melapor ke Kepala Dusun Isak Azhari dan dilanjutkan ke polisi.

Oleh polisi, korban kemudian evakuasi dan dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan.

"Baru kemarin itu dia keluar, tiba-tiba ke depan halaman tetangganya. Minta minum kehausan. Di situ tetangganya pada melihat. Kok lebam-lebam gitu," kata Yasir.

Dari pengakuan para tetangga, mereka tidak mengetahui kondisi anak tersebut karena tak sering melihat bocah 4 tahun itu keluar rumah.

Baca juga: Kisah Pilu Bocah Balita di Medan, Orangtuanya Dipenjara dan Dianiaya Saat Tinggal dengan Pamannya

Paman bibi jadi tersangka tapi tak ditahan

Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmadi menginterogasi dua orang pelaku penganiaya bocah 4 tahun di Mencirim. Kedua pelaku adalah paman dan bibi korban.Istimewa Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmadi menginterogasi dua orang pelaku penganiaya bocah 4 tahun di Mencirim. Kedua pelaku adalah paman dan bibi korban.
Setelah mengevakusi balita 4 tahun, polisi langsung mengamankan paman dan bibi korban.

Di kantor polisi, JS dan SE mengaku sering memukul korban karena sering kencing dan buang air besar di celana.

Saat ini kedua tersangka telah diperiksa, namun belum dilakukan penahanan.

"Belum kita tetapkan penahanan, baru tersangka saja. Kita gelar perkara dulu, jika hasilnya kita tahan, akan kita tahan," kata Yasir.

Video bocah yang diduga dianiaya tersebut viral di media sosial.

Baca juga: Mayat Balita Diduga Bagus Ditemukan di Sungai, Polisi Belum Bisa Pastikan Identitasnya

Di video itu tampak seorang anak kecil mengenakan baju putih menghabiskan minumnya sambil berdiri di depan pintu dan terlihat kehausan.

Lalu dalam keterangan di video tertulis kalimat, 'Dugaan Penyiksaan Anak di Perumahan Asri Indah Pasar 2 Mencirim Sunggal'.

Dalam video itu juga terdengar suara seseorang mengeluhkan perlakuan yang dialami balita tersebut.

Baca juga: Ayah dan Ibu Dipenjara, Tubuh Balita Lebam-lebam, Dianiaya Paman dan Bibinya

Terlihat anak tersebut mengalami lebam di bagian tangan, dada dan wajahnya. Anak tersebut terlihat kehausan.

Setelah minum air 1 gelas, balita tersebut masih mengambil satu botol air yang diberikan dan langsung meminumnya hingga habis.

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk membantu kisah ini. Sumbangkan rezeki Anda untuk membantu meringankan sang balita agar dapat hidup lebih baik. Klik di sini untuk donasi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro | Editor: Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com