Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Ungkap Ada Klaster Menonjol Penyumbang Kasus Covid-19 di Solo

Kompas.com - 23/10/2020, 22:43 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih mengungkap ada beberapa klaster cukup menonjol menjadi penyumbang kasus Covid-19 di wilayahnya.

Diketahui, kasus Covid-19 di Solo, Jawa Tengah hingga Jumat (23/10/2020) tercatat ada sebanyak 1.027 orang.

"Klaster yang paling banyak itu klaster leasing, klaster warga di Penumping, klaster Gandekan, dan klaster Gilingan (dulu klaster Nusukan)," katanya di Solo, Jawa Tengah, Jumat.

Dia menilai potensi penularan Covid-19 di Solo sudah sampai ke seluruh tingkat kelurahan.

"Karena transmisinya memang sudah transmisi lokal," ungkap dia.

Baca juga: Libur Panjang, Warga Solo di Perantauan Diimbau Tak Mudik

Dikatakan Siti, penularan Covid-19 juga sudah sampai ke tingkat kantor pemerintahan.

Ada lima kantor pemerintahan yang pegawainya terkena Covid-19.

Hanya saja kelima kantor pemerintah tersebut pegawainya yang positif Covid-19 semuanya sudah sembuh.

Saat ini, ada satu kantor di lingkungan Pemkot Solo yang ditutup sementara karena ada salah satu pegawainya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

"Yang terakhir ini yang kena pejabat struktural. Kemudian kita lakukan tracing dan habis kegiatan. Sehingga yang habis kontak cukup banyak. Kemudian kita lakukan testing dan hasilnya nanti kita treatment," terang dia.

"Treatmentnya bisa karantina mandiri di rumah, atau dengan yang lain. Yang jelas yang bersangkutan tidak bergejala. Yang masuk tracing (pejabat struktural positif Covid-19) ada 55 orang dan sudah swab," sambung dia.

Baca juga: Setahun Jokowi-Maruf, Wali Kota Solo: Biarpun Covid-19, Stabilitas Negara Terjaga

Pihaknya meminta kepada masyarakat di Solo untuk terbuka terkait informasi Covid-19.

Dengan keterbukaan itu akan memudahkan Satgas Penanganan Covid-19 segera melaksanakan tracing kontak.

Sehingga dapat segera memutus penularan Covid-19.

"Kalau tidak memberikan informasi secara lengkap bisa-bisa yang tidak kerekam ke kita itu dia ke mana-mana. Dan itu membuat penularan Covid-19 ke mana-mana," terang dia.

Oleh karena itu, Siti meminta kepada warga yang berkontak dengan pasien positif Covid-19 setelah melakukan pemeriksaan swab harus melaksanakan karantina.

Karantina ini dilakukan jika seandainya hasil pemeriksaan swab dinyatakan positif Covid-19 tidak menular ke mana-mana.

"Siapa yang harus berbuat, ya seluruh masyarakat. Karena kalau hanya dari aparat ya sulit. Karena banyak orang yang tidak bergejala sehingga kita tidak tahu yang positif siapa. Kesadaran masyarakat masih perlu ditingkatkan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com