Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Napi Bacok Istri dan Mertua Baru 2 Hari Keluar Penjara Lewat Program Asimilasi

Kompas.com - 23/10/2020, 19:50 WIB
Himawan,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan yang dilakukan SDL terhadap istri dan mertuanya di Jalan Barawaja, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Jumat (23/10/2020) terus menuai kecaman. 

Pasalnya, penganiayaan yang pada akhirnya membuat dirinya meninggal dunia itu dilakukan setelah dua hari keluar dari penjara. 

Kepala Lapas Klas 1 Makassar Robianto mengatakan bahwa SDL merupakan narapidana yang keluar karena mendapatkan program asimilasi dari Kemenkumham karena pandemi virus corona. 

"Dia asimilasi corona. Kita serahkan ke Polsek saja, kita kan tidak ada kaitannya lagi, dia mendapat asimilasi baru saja," kata Robianto saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat malam. 

Baca juga: Mantan Napi Bacok Istri dan Mertua di Makassar, Polisi: Pelaku Dendam Digugat Cerai Istri

Robianto mengungkapkan, bahwa setelah narapidana yang keluar dari dalam lapas karena program asimilasi tidak lagi dikontrol oleh pihaknya. 

"Enggak ada kita kontrolnya," singkat Robianto. 

Sebelumnya diberitakan, tiga orang ditemukan dalam kondisi sekarat dengan tubuh bersimbah darah usai diduga jadi korban pembacokan di rumahnya di Jalan Barawaja, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Jumat (23/10/2020) siang.

Video penemuan tiga orang korban penganiayaan ini beredar di media sosial.

Dalam video berdurasi empat menit itu, terlihat seorang perempuan terbaring lemas dengan tubuh penuh luka.

Baca juga: Pria di Makassar Bacok Istri dan Mertua, Korban Ditemukan Sudah Sekarat

Tidak lama setelah kejadian itu, pelaku pembacokan berinisial SDL tewas tertembak di tangan polisi.

Kejadian itu bermula ketika SDL membacok seorang anggota Resmob Polsek Panakkukang saat hendak ditangkap.

SDL tewas di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar sementara anggota polisi yang kena sabetan parangnya masih menjalani perawatan di rumah sakit usai mengalami luka di bagian wajah dan kaki. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com