Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berfoto Bugil di Tempat Sakral, Pelaku Disebut Tak Punya Jiwa Pendaki

Kompas.com - 23/10/2020, 19:36 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Dua orang pendaki nekat berfoto bugil di Alun-alun Suryakencana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Jawa Barat.

Padahal lokasi tersebut adalah tempat yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat.

Tindakan dua pelaku itu dianggap keterlaluan.

"Sangat tidak beretika, tidak bermoral. Bukan jiwa seorang pendaki apalagi pecinta alam," kata pegiat lingkungan dan pendaki asal Cianjur Taufik Ismail (37).

Baca juga: Kasus Foto Bugil 2 Pendaki Gunung Gede Pangrango, Ternyata Dilakukan di Tempat Sakral

Bukan sekadar 'cekrak-cekrek'

Ilustrasi Pendaki Gunung.Shutterstock Ilustrasi Pendaki Gunung.
Opik, sapaan akrabnya mengatakan, sebagai seorang pendaki, alam harus menjadi hal yang lebih didahulukan dibanding mengambil foto untuk kepentingan pribadi.

"Bukan sekadar mampu muncak lantas cekrak-cekrek buat eksistensi apalagi cari sensasi. Namun mendaki gunung itu bentuk kita mencintai alam, mentadabburi alam dan tentunya menjaga kelestariannya," kata pria yang telah melakukan pendakian di sejumlah gunung di Pulau Jawa itu.

Ketika berada di suatu tempat, pendaki wajib menghormati aturan di tempat tersebut.

"Kita wajib menghormati tempat yang kita kunjungi, di manapun itu berada, apalagi ini di gunung. Namun, ini malah melakukan hal yang sangat tidak pantas," ujar dia.

Baca juga: 2 Pendaki Foto Bugil di Gunung Gede Pangrango, Pengelola Lapor Polisi

Ilustrasi pendaki bersama kuli angkut pixabay.com/vikaskhare1 Ilustrasi pendaki bersama kuli angkut

Didesak minta maaf dan dilaporkan ke polisi

Kepala Balai Besar TNGGP Wahju Rudianto mendesak dua pendaki tersebut meminta maaf.

"Sebaiknya meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Jawa Barat di media sosial bersangkutan," kata Wahju.

Lebih-lebih foto itu diambil di lokasi yang dianggap sakral bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya Cianjur.

"Apa yang diperbuatnya juga bertentangan dengan norma agama dan sosial, serta melanggar SOP pendakian yang melarang perbuatan tidak sopan, perbuatan yang meresahkan, perbuatan tidak menyenangkan, asusila dan perbuatan sejenis lainnya," ungkap dia.

Pihak pengelola memastikan telah melaporkan kejadian itu ke aparat kepolisian.

"Hari ini kami sudah melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak Reskrim Polres Cianjur. Selanjutnya sedang diselidik lebih lanjut," kata Petugas Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan Balai Besar TNGGP Poppy Octadiyani.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman | Editor : Aprillia Ika, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com