Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

400 Petani di Kebumen Beralih Gunakan Mesin Pompa Air Berbahan Bakar Gas Elpiji 3 Kg

Kompas.com - 23/10/2020, 19:13 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

 

KEBUMEN, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, sebanyak 400 petani di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, akan beralih menggunakan mesin pompa air bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).

Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz mengatakan, konversi BBM ke BBG bertujuan untuk meningkarkan produktivitas petani dengan menekan biaya bahan bakar.

"Ini adalah komitmen pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah untuk membantu para petani," kata Yazid saat penyerahan bantuan perangkat konverter BBM ke BBG dari Kementerian ESDM di Kebumen, Jumat (23/10/2020).

Baca juga: 2.000 Nelayan di Cilacap Konversi BBM ke BBG dengan Elpiji 3 Kg

Paket bantuan tersebut terdiri atas pompa air, selang, elpiji 3 kg, regulator, dan perangkat konverter lainnya.

"Saya minta agar para petani merawat dan menggunakan bantuan ini dengan baik. Sehingga bisa dirasakan manfaatnya, terlebih untuk peningkatan perekonomian," ujar Yazid.

Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto mengatakan, program konversi pertanian menggunakan gas elpiji 3 kilogram dapat menghemat pengeluaran operasional antara 30 hingga 50 persen.

"Ini memang benar-benar membantu petani karena hemat. Kalau BBM petani bisa keluar Rp 40 ribu sehari, kalau BBG hanya sekitar Rp 20 ribu," kata Rofik.

Baca juga: Tekan Emisi Karbon, 72 Bus Trans-Semarang Mulai Dikonversi ke BBG

Program konversi juga sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg untuk Kapal Penangkap Ikan Bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air bagi Petani Sasaran.

Sementara itu, Pjs Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR IV Marthia Mulia Asri mengatakan mendukung konversi BBM ke BBG untuk pengairan lahan pertanian.

"Perawatan mesin dengan elpiji juga cenderung lebih mudah ketimbang mesin dengan BBM. Selain itu kadar emisi gas buang juga lebih sedikit jadi dapat berdampak baik untuk lingkungan," ujar Marthia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com