SINJAI, KOMPAS.com - Nurfida Hasan (39), seorang ibu yang baru melahirkan terpaksa harus kehilangan bayinya di RSUD Sinjai, Sulawesi Selatan.
Istri dari Firman (45) ini kehilangan sang bayi karena alat inkubator RSUD Sinjai rusak.
Adik Firman, Irman mengatakan, Nurfida awalnya dibawa ke Klinik Restu Ibu Sinjai pada Sabtu 17 Oktober 2020.
Namun, dokter menyarankan agar segera dilakukan operasi caesar karena air ketuban sudah pecah, letak plasenta menutupi jalan lahir hingga posisi bayi sungsang.
Baca juga: 5 Kasus Baru Positif Covid-19 di Sinjai, 4 di Antaranya Ibu Hamil
Nurfida kemudian dirujuk ke RSUD Sinjai.
Setibanya di rumah sakit, Nurfia menjalani swab test pada pukul 15.00 Wita dan dilanjutkan pemeriksaan urine.
Hasil swab test Nurfida yang keluar pukul 17.00 Wita negatif Covid-19.
"Seharusnya waktu itu langsung dilakukan operasi caesar, Namun, jawaban dari petugas medis harus menunggu hasil urine baru bisa menjalani tindakan operasi," kata Irman kepada Kompas.com, Jumat (22/10/2020).
Sekitar pukul 23.00 Wita, Nurfida dibawa ke ruangan operasi.
Pada Minggu 18 Oktober 2020 pukul 02.00 Wita, bayi perempuan Nurfida lahir dengan berat 1.850 gram.
Karena kondisi bayi lahir prematur, akhirnya dirawat di ruang perinatologi.
Pihak keluarga lega karena bayi sudah lahir dan Nurfida menjalani proses pemulihan.
Baca juga: Ibu Baru Melahirkan Positif Corona, Kamar Operasi RSUD Sinjai Ditutup Sementara
Namun, sekitar pukul 09.00 Wita, petugas medis mengabarkan bayi akan dirujuk karena tekanan panas inkubator tidak berfungsi.
"Mendengar itu kami kecewa kenapa penyampaiannya telat, kenapa bukan dari semalam disampaikan agar ada tindakan yang dilakukan," tuturnya.
Pihak keluarga meminta segera dirujuk ke RSUD Bulukumba, supaya nyawa bayi bisa tertolong.