BELITUNG, KOMPAS.com - Insiden kecelakaan laut menyebabkan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tewas.
Menurut investigasi, kapal yang karam di laut Tanjung Batu, Belitung, itu diduga tidak dilengkapi peralatan keselamatan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Bangka Belitung Mikron Antariksa mengatakan, saat proses evakuasi yang dilakukan nelayan setempat, korban tidak menggunakan life jacket atau jaket pelampung.
Baca juga: Video Balita Kehausan dengan Wajah Lebam, Ayah dan Ibu Berada di Penjara
"Dugaannya di kapal itu tidak memiliki peralatan keselamatan yang lengkap," kata Mikron saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/10/2020).
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang M Fazzli juga mengungkapkan bahwa peralatan keselamatan berlayar tidak terpenuhi dalam kapal yang mengalami insiden tersebut.
"Kapal yang mengalami karam saat kejadian, dari informasi yang kami terima tidak menggunakan alat keselamatan," kata Fazzli dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Video 2 Perempuan Berkelahi hingga Berdarah di Aceh, Ini Penjelasannya
Sementara itu, dari tujuh ASN yang terjebak di kapal karam tersebut, satu di antaranya yakni Edi (43) meninggal dunia.
Para ASN tersebut berasal dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu Pemprov Kepulauan Babel.
"Informasi yang kami terima mereka itu dalam tugas monitoring dan survei," ujar Mikron.
Jenazah Edi saat ini telah berada di rumah duka di Sungailiat, Bangka.
Kepala Instalasi Pemulasaran Jenazah RSUD Marsidi Judono Belitung Gunawan mengatakan, ditemukan luka lecet di bagian tangan dan dahi korban.
Luka itu diduga karena terkena hantaman ombak.
Peristiwa kapal karam tersebut terjadi pada Kamis (22/10/2020), sekitar pukul 12.00 WIB.
Para ASN menggunakan kapal motor bergerak dari Pelabuhan Tanjung Batu sekitar pukul 09.00 WIB.
Saat di tengah laut, cuaca tiba-tiba berubah. Dalam perjalanan pulang, kapal kandas dan mengalami kebocoran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.