Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Menabung di Galon Kosong, Romdoni Bayar Pajak Mobil Senilai Rp 1,2 Juta Pakai Koin

Kompas.com - 23/10/2020, 12:09 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Seorang pedagang mainan dan aksesoris wanita asal Kabupaten Ponorogo, Nursam Romdoni melakukan aksi tak biasa saat membayar pajak mobil di Kantor Samsat Ponorogo.

Romdoni membayar pajak mobil pikapnya menggunakan koin pada Kamis (22/10/2020).

Koin pecahan Rp 100 hingga 1.000 itu dibungkus dalam sejumlah plastik berwarna putih. Total koin itu sekitar Rp 1,2 juta, senilai pajak mobil pikap milik Romdoni.

Meski membayar pajak dengan koin, Romdoni mengaku tak malu. Sebab, uang logam itu merupakan alat bayar sah yang dikeluarkan negara.

Terlebih lagi, ini bukan kali pertama Romdoni membayar pajak menggunakan uang koin. Hal ini telah dilakukan sejak tiga tahun lalu.

Baca juga: Sebut Demonstrasi Bukan Solusi Tepat, Ketum PBNU Akan Ajukan Uji Materi UU Cipta Kerja ke MK

Romdoni menceritakan, uang logam yang terbungkus plastik putih itu disisihkan dari hasil berjualan mainan. Uang itu ditabung selama setahun terakhir.

Hampir setiap hari selama setahun, Romdoni memasukkan uang logam ke dalam galon kosong.

Uang yang dimasukkan bervariasi, mulai dari pecahan Rp 100 sampai Rp 1.000.

Ia mengaku tak pernah mematok jumlah uang yang harus dimasukkan ke dalam galon kosong itu per hari.

"Sehari kadang Rp 10.000, kadang nggak ada sama sekali. Uang itu saya masukkan ke galon air," ujar Romdoni usai membayar pajak mobil pikapnya di Kantor Samsat Ponorogo, Kamis (22/10/2020).

BAYAR PAJAK-- Nursam Romdoni, pedagang mainan dan aksesoris wanita asal Kelurahan Kertosari, Kecamatan Ponogoro, Kabupaten Ponorogo membayar pajak mobil dengan uang koin yang dikumpulkan dalam setahun.KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI BAYAR PAJAK-- Nursam Romdoni, pedagang mainan dan aksesoris wanita asal Kelurahan Kertosari, Kecamatan Ponogoro, Kabupaten Ponorogo membayar pajak mobil dengan uang koin yang dikumpulkan dalam setahun.
Dalam setahun, Romdoni berhasil mengumpulkan uang sebanyak Rp 1,2 juta untuk membayar pajak mobil pikap-nya.

Pesan di balik tindakannya

Ternyata, tindakan yang telah dilakukan selama tiga tahun terakhir itu bukan tanpa alasan.

Romdoni ingin, memberikan pesan kepada para pejabat negara agar tak korupsi.

Menurutnya, gaji para pejabat berasal dari pajak yang disetor masyarakat kepada negara.

Baca juga: Bayar Pajak Mobil Pakai Koin, Pedagang Mainan: Para Pejabat, Tolong Jangan Disalahgunakan

“Jadi tolong orang-orang yang di atas seperti pejabat tolong jangan sampai disalahgunakan. Ini (uang pajak) kan amanah dari masyarakat. Kami disuruh bayar pajak juga siap,” kata Romdoni.

Sementara itu, Kanit Regident Satlantas Polres Ponorogo Iptu Marjono mengapresiasi tindakan Romdoni yang taat membayar pajak.

"Kami apresiasi karena Romdoni warga yang taat membayar pajak. Apalagi ia membayar pajak dengan menabung," kata Marjono.

Harapannya tindakan Romdoni dapat mengedukasi warga lainnya agar taat dan tepat waktu membayar pajak kendaraan bermotor.

(KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com