Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Proses Menghalau Beruang yang Mencakar Warga di Solok Selatan

Kompas.com - 23/10/2020, 11:34 WIB
Perdana Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Beruang madu (Helarctos malayanus) yang menyerang warga di Solok Selatan, Sumatera Barat, dihalau masuk ke hutan lindung di kawasan tersebut.

Beruang itu dihalau tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang bekerja sama dengan Polri dan TNI.

"Beruang tersebut kita halau dengan membunyikan dentuman meriam bambu dan tembakan pistol," kata Kepala Resor Konservasi Wilayah (RKW) BKSDA Kabupaten Solok Afrilius saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/10/2020).

Baca juga: Seorang Warga Diserang Beruang Saat Mencari Sayur di Ladang

Menurut Afrilius, beruang sangat takut dengan suara dentuman meriam dan pistol, sehingga akan lari masuk ke hutan.

Afrilius mengatakan, sebenarnya beruang madu bukan hewan yang berbahaya jika tidak diganggu.

Beruang madu ini, menurut Afrilius tidak mau memakan daging manusia.

Hanya saja, hewan ini bisa menyerang manusia jika merasa terganggu atau terkejut melihat manusia.

"Saat kita tanya warga yang dicakar beruang itu, dia tidak menyerang beruang itu. Dia terkejut dan beruang juga terkejut, sehingga hewan itu mencakar," kata Afrilius.

Baca juga: Beruang Ini Jadi Model Paling Laris di Rusia

Menurut Afrilius, lokasi kejadian beruang mencakar warga bernama Basrial (59) itu sangat dekat dengan hutan lindung yang menjadi habitat beruang.

"Ladang warga ini sangat dekat dengan hutan lindung tempat beruang bermain. Tapi sekarang sudah kita halau masuk ke dalam hutan," kata Afrilius.

Sebelumnya diberitakan, warga Nagari atau Desa Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, diserang seekor beruang madu.

Basrial dicakar satwa dilindungi itu saat mencari sayuran di ladangnya.

Akibatnya, Basrial mengalami luka cakar di bahu kirinya.

Afrilius mengatakan, munculnya beruang itu ke ladang warga diperkirakan dua hari sebelum insiden yang menimpa Basrial.

"Dua hari sebelum kejadian, ada warga yang melihat munculnya beruang tersebut. Namun hanya didiamkan dan tidak diberitahu," kata Afrilius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com