Erwin menuturkan, karena permintaan pasar di dalam negeri meningkat hingga 50 persen, ia pun menambah jumlah pegawai hingga 50 persen.
Untuk pemasaran, paling banyak datang dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, Bandung, Jakarta, hingga Kalimantan.
"Sebelumnya, pegawai yang bekerja membantu produksi di sini ada belasan orang, karena permintaan meningkat jadi nambah pegawai, sekarang ada 24 warga sekitar yang saya berdayakan untuk produksi benang gelasan ini," sebut Erwin.
Erwin mengatakan, ada tiga jenis benang gelasan yang diproduksi Erwin Gelasan.
Baca juga: Terkena Imbas WFH Masa Pandemi, Ini Strategi Tiket.com Bertahan Tak PHK Karyawan
Mulai dari kualitas biasa, kualitas sedang, hingga kualitas super.
"Harga benang gelasan kualitas biasa kami jual Rp 1000/pcs, Rp 5000/pcs, dan untuk yang super kami jual seharga Rp 15.000/pcs," tutur Erwin.
Erwin mengatakan, permintaan pasar meningkat karena pada masa pandemi Covid-19 ini, pelajar belajar di rumah dan cuaca panas cukup mendukung.
"Meski banyak orang dewasa yang senang bermain layangan, permainan layang-layang ini banyak digemari anak usia sekolah, ditambah cuaca panas seperti sekarang. Sehingga permintaan pasar meningkat," sebut Erwin.
Baca juga: 2 Bulan Tak Beroperasi akibat PSBB, PO Bus NPM Bertahan Tak PHK Karyawan
Erwin menyebutkan, karena permintaan pasar meningkat, ia dituntun untuk meningkatkan modal kerja.
"Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, saya pinjam ke bank. Alhamdulillah prosesnya gampang dengan cicilan ringan dan flat. Saya pinjam ke Bank Mandiri," kata Erwin.
Erwin mengatakan, meski permintaan pasar meningkat pada masa pandemi Covid-19 ini, namun ia berharap wabah virus corona di Indonesia khususnya, dapat segera berakhir.
"Harapan kami sama seperti yang lainnya mungkin, ingin pandemi ini segera berakhir. Untuk usaha, tentunya kami berharap dapat terus berkembang sehingga akan lebih banyak lagi warga yang tidak memiliki pekerjaan bisa diberdayakan di sini," kata Erwin. AAM AMINULLAH
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.