Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Operasi Yustisi, Satgas Covid-19 Sumut Diserang Puluhan Preman, 5 Mobil Rusak, 3 Petugas Terluka

Kompas.com - 23/10/2020, 08:16 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Sumut tidak berlakukan PSBB, tapi warga berlaku seenaknya

 

Edy mengatakan, Sumut tidak menjalankan PSBB, harusnya masyarakat melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin.

“Inilah rakyat kita, dalam kondisi sulit seperti ini, tengah malam masih melakukan seperti itu. Kita tidak memberlakukan PSBB bukan berarti terus seenaknya. Kita harus tetap disiplin, dasarnya Inpres, Pergub dan Perbup atau Perwal,” katanya lagi.

Menurut Edy, saat meninjau dan masuk ke lokasi penyerangan, ruko yang diduga menjadi tempat perjudian tersebut sudah kosong. Dia sempat menemukan koin-koin yang diduga digunakan untuk berjudi.

Kapolres Pelabuhan Belawan Mhd R Dayan dan Kapolsek Medan Labuhan Eddy Safari langsung dipanggilnya dan meminta keterangan terkait peristiwa penyerangan.

Kronologi kejadian

Kronologi peristiwa penyerangan, awalnya petugas gabungan melakukan operasi yustisi protokol kesehatan Covid-19 di lokasi yang pada 9 Oktober 2020 ditutup karena tidak mengindahkan disiplin protokol kesehatan.

Kedatangan tim untuk memastikan informasi bahwa lokasi dibuka kembali. Benar saja, saat petugas masuk, puluhan orang berada di lokasi.

Ada delapan unit meja judi yang aktif, dua unit rusak dan beberapa lainnya masih terbungkus plastik. Sekurangnya ada puluhan pekerja dan pengunjung beraktivitas di dalam gedung seluas 5 x 15 meter itu.

Pemeriksaan petugas berlanjut, karena selain tempat dibuka tanpa izin, juga ada aktivitas dalam jumlah besar.

Petugas memeriksa kemungkinan terjadi transaksi atau taruhan, didapati uang tunai senilai Rp 16,8 juta dari seorang pekerja yang ditemukan bersembunyi di bawah meja kasir.

Ditanyai petugas, pekerja itu mengaku tertidur dan tidak tahu-menahu soal uang yang ditemukan.

Guna memastikan adanya pelanggaran protokol kesehatan, serta sikap membangkang terhadap penegakan disiplin, petugas meminta pengelola menunjukkan bukti rekaman CCTV.

Namun pekerja mengaku kondisi komputer sedang rusak. Petugas menyita komputer untuk penyelidikan lebih lanjut.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com